SKI – Jakarta – Jabatannya sebagai Direktur Angkutan Multi Moda Ditjen Perhubungan Darat baru 5 bulan. Tapi gebrakannya mendapat acungan jempol. Ahmad Yani, ATD, MT, begitu nama lengkapnya, termasuk pejabat yang punya nyali.
Lihat saja gebrakannya lewat Over Dimensi Over Loading, atau akrab dengan sebutan ODOL. Dia tidak takut memotong truk yang melanggar.
“Kita di sini mengawasi, melayani dan harus tegas dalam upaya meniadakan ODOL,” ujar Yani, begitu sapaan akrabnya
Langkahnya itu mendapat pujian dari bosnya, Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi. “Kita membutuhkan Yani-Yani yang lain untuk mewujudkan angkutan barang tanpa ODOL demi keselamatan transportasi,” tutur Budi.
Setelah ODOL, Yani tidak ongkang-ongkang kaki. Mantan Direktur Pembinaan Keselamatan Transportasi Darat ini menggebrak lagi soal izin bus pariwisata maksimal harus tiga hari. Tidak boleh lewat dari itu, apalagi sampai “menginap” berbulan-bulan”.
“Jika lewat batas waktu itu, silahkan hubungi saya,” tegas Yani saat menjadi nara sumber dalam acara Bimbingan Teknis Angkutan Bus Pariwisata Yang Berkeselamatan, digelar Dirjen Hubdar.
Menurut Yani, kini sistem perizinan sudah online, bisa diakses setiap pelaku usaha yang hanya memasukan permohonan izin secara online. “Itu bisa dilakukan di mana saja, termasuk dari rumah,” jelasnya.
Meski perizinan hanya tiga hari dari waktu permohonan, Yani meminta pelaku usaha transportasi, termasuk angkutan wisata harus jujur dan disiplin.
“Jika mengajukan perizinan harus melengkapi semua syarat dan ketentuan berlaku,” tambah Yani, yang saat dilantik Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dapat mendapat tantangan membenahi angkutan multimoda.
Dan, tantangan itu, dijawab dengan kerja dan kerja. Maklumlah Yani dikenal pejabat karir yang doyan kerja keras, murah senyum dan ramah. Terlebih di pos barunya saat ini, tonikum semangatnya kian bertambah membenahi transportasi darat yang rada semraut.
Namun, banyak pihak menyakini, kapasitasnya sangat mumpuni. Terlebih dikenal sebagai pekerja keras. (red ski)
Komentar