Alasan Jam Istrirahat,Kadis Sosial Lotim Tolak Bertemu Aktivis,Bersitegang Dengan Staf‎ Terlibat Adu Mulut

SKI| LOTIM – Sejumlah aktivis pergerakan di Kabupaten Lombok Timur ditolak bertemu dengan Kepala Dinas Sosial Lotim, Baiq Farida Apriani,karena alasan jam istirahat,Senin (1|2). ‎

 

Tidak itu saja,sejumlah aktivis tersebut justru bersitegang dan adu mulut  dengan salah seorang staf Dinas Sosial di depan pintu masuk Kadis Sosial Lotim.

 

Kedatangan sejumlah aktivis pergerakan untuk bertemu dengan Kadis Sosial Lotim.Dengan dikomandoi Ketua KNPI Lotim, Taufik Hidayat untuk bershilaturahmi dan menanyakan berbagai masalah yang ditangani Dinas Sosial Lotim.

 

Seperti halnya masalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sampai saat ini masih terjadi persoalan dilapangan.

 

” Kami datang ke Kadis Sosial Lotim untuk bershilaturahmi dan menanyakan masalah BPNT,” kata Taufik Hidayat.

Staf Kadis Sosial Saat Adu Mulut dengan Aktivis. Photo: Istimewa

 

 

Kemudian para aktivis pergerakan ini sabar menunggu hampir kurang lebih satu jam, namun Kadis Sosial yang berada didalam tidak mau bertemu. Karena alasan jam istirahat sebagaimana penyampaian ajudanya saat melaporkan ke Kadis Sosial.

 

” Kalau memang jam istirahat kenapa ada tamu yang belakang datang diterima,” celetuk Ketua Geram NTB, Zuarno Saputra dan Ketua ALARM NTB,Arsa Ali Umar.

 

Kemudian Ketua KNPI Lotim bersama aktivis lainnya mencoba menerobos masuk ke ruangan Kadis Sosial Lotim. Karena sudah lama menungu tidak diterima untuk bertemu, sehingga Kadis Sosial Lotim keluar ruangan dengan mengatakan mohon maaf jam istirahat.

 

” Mohon maaf ini jam istirahat,”kata Kadis Sosial sambil keluar meninggalkan ruangannya.

 

” Bu kadis kita minta lima atau sepuluh menit saja untuk bertemu,” kata Ketua Gaspermindo NTB, Ada Suci Makbullah, akan tapi tidak ditanggapi Kadis Sosial.

 

Setelah Kadis Sosial meninggalkan ruanganya salah seorang staf Dinas Sosial bersitegang dengan para aktivis pergerakan yang datang. Bahkan terlibat adu mulut diantara keduannya,karena dianggap oknum staf menghalang-halangi para aktivis untuk bertemu Kadis Sosial.

 

” Tugas bapak itu memberikan pelayanan yang bukan bukan berusaha menghalang-halangi seperti,” kata para aktivis dengan nada kesal lalu meninggalkan Kantor Dinas Sosial Lotim.‎(Sam)

Komentar