SKI | Lotim – Belasan mahasiswa ITSKES Muhammadiyah Selong yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Itskes Muhammadiyah (AMIS) Selong melakukan aksi penyegelan kantor rektornya,Senin (9|11). Penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes atas lambannya pihak rektorat merespon apa yang menjadi tuntutan mahasiswa.
Diantaranya pertama, adanya dugaan pelecehan seksual dan mendorong pengadaan satgas perlindungan perempuan di perguruan ITSKES Muhammadiyah Selong,kedua turunkan harga SPP yang dinilai terlalu memberatkan mahasiswa.
Kemudian,ketiga,stop ekonomi liberal di perguruan tinggi ITSKES Muhammadiyah Selong,keempat,ganti Kabag kemahasiswaan yang tidak becus dalam menghadapi persoalan mahasiswa dan terakhir tegakkan pasal 31 UUD 1945 dan UU No.12 tahun 2012.
Dalam aksi tersebut mahasiswa juga menempelkan spanduk yang bertuliskan ruang rektor disegel mahasiswa dan stop pelecehan.
” Banyak persoalan yang terjadi di kampus ini,maka kami selaku mahasiswa menuntut pihak kampus untuk lebih transparan dalam mengelola anggaran kampus,” tegas Koordinator Umum Aksi,Khairul Azmi dalam orasinya.
Selain itu,mahasiswa juga megecam atas dugaan terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen dan oknum pejabat kampus terhadap oknum mahasiswi. Karena tentunya perbuatan tersebut dianggap telah merusak citra atau nama baik kampus.
” Sangat kami sayangkan adanya dugaan pelecehan di lingkungan kampus korbannya oknum mahasiswi,makanya harus diusut tuntas,” tegasnnya.
Mahasiswa secara bergatian terus melakukan orasi di depan ruang rektor,bahkan mendirikan tenda di depannya,karena pihak kampus tidak ada yang menerima mahasiswa melakukan aksi.
” Kami akan terus melakukan aksi sampai rektor menerima kami,” katanya.
Sementara sampai berita ini diturunkan mahasiswa masih melakukan aksi,karena belum ada yang menerima massa aksi,meski telah mencoba melakukan komunikasi,sedangkan informasi yang diterima massa aksi diterima pihak Rektor besok sore (Selasa,red),karena hari ini ada kegiatan di pemerintah daerah. (Sul).