SKI, “Ibarat magma yang telah sekian lama menggelegak, terpendam di kedalaman kulit bumi, di bawah kaki pegunungan berapi. Yang semula hanya sesekali meletupkan asap, api, bahkan isi bumi, kini seakan serempak meluapkan kerinduannya yang selama ini tertahan oleh ragam sebab yang membatasi ruang geraknya.
Begitu rampaknya ragam ekspresi luapan di atas panggungnya Sang Waktu, yang barangkali telah tiba saatnya, telah ditorehkan dengan cermat di langit, akan adanya sebuah kepastian akan waktu yang mampu menyatukan segala kepentingan rasa, raga, bahkan ruh, dan kemudian dilesatkannya hingga ke puncak segala orbit dan jutaan tak terhingga bintang gemintang.
Hanya dalam satu lontaran sekali pun kecil, atas kehendakNya, walau hanya dengan satu figur pemrakarsa yaitu H Abah Anom, gelegar kebersamaan dan kesatuan tekad, semoga mampu menggoncang jagad Sukabumi dan Dunia”.
Berikut gelegak magma pada kedalaman Rasa, ketangguhan Raga, dan tercerahnya Ruh pada samudera kesatuan kosmik dari para yang berjiwa-jiwa heroik di bawah ini.
“Oke saya paham. Kalau Film itu bukan investigasi fakta. Itu dua unsur yang beda. Harus bisa kita pilah dengan tegas biar gak rancu dalam aplikasi pembuatannya antara Film dan Investigasi Fakta. Pada intinya, kami sangat mengapresiasi rencana syuting PT FANS”, tegas Jayudin SH.
“Kami dukung sepenuhnya, tanpa reserve, selama itu menjunjung tinggi keadilan dan penegakkan hukum”.
“Gerbang dari setiap pergerakan dan perjuangan di Sukabumi ini dimulai dari peristiwa pertemuan Bojongkokosan. Jika ada yang mengangkatnya ke layar lebar, saya secara pribadi atau pun mewakili instansi merasa sangat bangga dan terbantu. Kami
siap mendukung rencana PT. Fans”,
Edeng Sofyan, kasie Jarah Nitra,
“Masih banyak potensi Sukabumi yang belum tergarap. Kami sangat mendukung program pembuatan film itu. Terlebih lagi yang memproduksi putra Daerah”.
“Saya sangat mengapresiasi adanya putra-putra Daerah yang peduli dengan daerahnya. Kalo gak sekarang kapan lagi. Saya yakin isi film ini tak ada muatan pemburaman atau pembelokkan sejarah. Kalau sudah nyambung 1,2,3,4 tentunya bisa dipertanggungjawabkan”.
“Kami siap memasukkan film dari PT. FANS ke dalam program Wasbang, Wawasan Kebangsaan. Oh iya, jika butuh bantuan material, persenjataan isalnya, saya bisa bantu, saya akan bantu urus perijinan sampai selesai, jika dibutuhkan”, lanjut Letkol Kav. Mujahidin S.sos. semakin antusias.
“Kalau untuk saya sebagai khususnya ya warga masyarakat Sukabumi dan tentunya atas nama pribadi dan juga saya atas nama organisasi atau komunitas dari Oaklay community yaitu aliansi seluruh pengemudi angkutan daerah kabupaten Sukabumi, alangkah sangat begitu antusias.
Dan begitu mengucapkan banyak-banyak terimakasih karena diadakannya momentum perfileman di Sukabumi dan mudah2an bisa mengangkat Sukabumi ke depan untuk lebih baik dan bersinar, bisa menjadi suatu momen memperingati memperjuangkan sejarah Sukabumi, dan ada peribahasa “Bangsa yang besar yang menghargai akan sejarahnya, bangsa yang besar menghargai perjuangan daripada perjuangan2 nenek moyang kita”, dan sekarang alhamdulillah di lapangan olahraga palagan tersebut diadakannya suatu perfileman ya, dengan bukti sejarah, sejarah Palagan yang diprakarsai oleh Haji Abah Anom.
Alhamdulillah saya juga sebagai warga masyarakat, juga sebagai komunitas Oaklay mengucapkan selamat dan sukses dalam acara perfileman tersebut yang diadakan di Sukabumi tepatnya di Museum Palagan.”
“Di bojongkokosan ini saya merasa bangga dikarenakan saya sebagai putra daerah bojongkokosan ini tidak mengetahui dan tidak mengenali bahkan tanggal 9,10 Desember bahkan sekarang ada HK Abah anom justru yang memberitahu kepada saya sebagai cucu pejuang2 dari orangtua dulu saya di sini. Hari ini saya bahagia saya baru tahu makanya saya merasa bangga baru tahu penyusunan2. Terimakasih banyak kepada KH Abah Anom saya yang tadinya tidak tahu menahu telah dikasih tahu, pencerahan bahkan perjuangan. Waduh bangganya luarbiasa”.
“Saya sebagai pendatang dari Jakarta sangat bangga sekali dengan adanya dokumenter film Gerbang Dari Barat yang akan syuting setelah selesai syuting perdana film dokumenter “Menjelang Senja Di Bojongkokosan” yang diprakarsai oleh KH Abah Anom dan pemain film dari PT. Fans. Saya sangat bangga ternyata di daerah Sukabumi mempunyai pejuang2 yang sudah lama tidak kita ketahui. Ada bagusnya juga sekarang akan dibuat dan dimainkan film ini di Bojongkokosan, dan saya sangat bangga karena kebetulan H. Abah Anom adalah Putera Daerah”.
“Saya Toto Sugiarto, kasie kesenian di Disdikpora kabupaten Sukabumi melihat atau meninjau atau mengapresiasi dari pembuatan film dokumenter tentang pahlawan pejuang Bojongkokosan yang saat ini dimotori oleh Abah Anom, saya sangat mengapresiasi, sangat mendukung sekali bahkan beliau sampai mau ikut terjun. Semoga bisa bermanfaat bagi anak cucu kita bisa merasakan betapa sengitnya perjuangan pahlawan kita, semoga generasi penerus kita bisa memahami betapa sakitnya perjuangan saat itu”.
“Pelaksanaan syuting “Menjelang Senja Di Bojongkokosan” di Palagan Bojongkokosan di tempat bersejarah harus disupport penuh, sangat positif. Menjadi pengingat sekaligus menjadi dokumen penting, di tengah masyarakat yang masih belum mengenal kemerdekan sejarah bangsanya. Pembuatan film oleh PT FANS akan semakin mempertajam pemahaman akan kenyataan sebenarnya saat peristiwa itu terjadi.
Sebagai warga Sukabumi saya merasa senang dan berterimakasih kepada penggagas dan sluruh kru dan seluruh elemen di dalamnya, yang telah banyak berkorban waktu, tenaga, biaya, dan pikiran. Semoga film ini mampu mengingatkan kembali masyarakat akan pentingnya sejarah bangsa. Patut diapresiasi. Menjadi fenomenal di sukabumi. Semoga ke depannya PT FANS dapat menjadi mitra pemerintah. Salam Mata Sosial”. (Red SKI)
Komentar