SKI| Lombok Tengah – Kasus Perundungan yang terjadi di SMAN 1 Praya Tengah beberapa waktu lalu yang diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah membuat siswa disana geram sehingga melakukan aksi demontrasi.
Salah satu korban Perundungan yakni Faizal menceritakan kronologis kejadian Perundungan yang dialaminya.
Diceritakan bahwa, kasus tersebut bermula saat ada kegiatan literasi di sekolah tersebut, dimana kegiatan literasi tersebut yakni di suruh untuk membaca buku yang dibawa dari rumah.
Setelah itu, Faizal yang menjadi perwakilan siswa laki-laki maju untuk menyampaikan isi buku yang dibacanya.
Dimana, isi buku yang dibacanya tersebut berjudul ‘hormati dan hargai guru’.
Kemudian, setelah maju dan membaca buku tersebut, dirinya langsung kembali ke tempat duduknya semula.
Selang beberapa menit, dirinya di panggil kembali oeh kepala sekolah untuk maju dan diberikan hadiah.
Namun saat pembagian hadiah tersebut, Faizal yang juga ketua Remaja Musholla di tes perkalian oleh Kepala sekolah.
Namun, ia yang kurang dalam perkalian merasa tertekan karena hal itu.
“Saya tau IQ saya kurang di bidang hitungan, tapi saya tetap maju,” katanya Senin (29|5).
Pada saat perkalian 7×10 yang hasilnya 70, Kepala sekolah diduga mempermainkan dirinya yang bilang kalau hasilnya 75.
Disana, sempat ada debat antara Kepala sekolah dengan korban.
“Masak kamu kalah sama anak TK dan SD, kamu kan sudah kelas 11,” ungkap si kepala sekolah padanya sambil tertawa.
Itu yang membuat ia merasa sakit hati seperti dipermainkan oleh Kepala sekolah.
Kemudian, pada hari Rabu saat melaksanakan kegiatan rutinitas pagi, Kepala Sekolah tersebut kembali berceramah di lapangan tentang tidur.
“Saat itu, saya sempat down lagi karena merasa disindir olehnya (kepala sekolah,red),” ujarnya.
Dari sana keluar kata-kata yang tidak mengenakan, lanjut Faizal, dimana sempat diungkapkan bahwa siapa yang tidur diancam dan aka ditampar.
“Pagi itu saya langsung pulang Karena disuruh oleh salah satu guru untuk menenangkan diri,” ungkapnya.
Dilanjutkan, Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Praya Tengah Sriulati, sebelum Faizal ambil tas, Kepala sekolah sempat menuturkan kata-kata yang tidak sepatutnya dikatakan oleh pemimpin di sekolah yakni ‘saya muak melihat mukanya ketua remus itu’.
“Iya ada kata-kata seperti itu yang diucapkan,” tuturnya.
Dari sanlah, awal mula adanya aksi demontrasi yang dilakukan oleh siswa disana dan menuntut agar Kepala sekolah tersebut untuk di copot.
“Kita mau kepseknya di copot,” terangnya.
Ditempat terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Praya Tengah M. Amrullah menyangkal bahwa tudak ada Perundungan yang dilakukan nya kepada salah satu siswa, ia menganggap bahwa hal tersebut hanya mis komunikasi saja.
“Itu hanya mis komunikasi saja,” katanya.
Memang setiap hari Sabtu di sekolah tersebut dilakukan literasi atau baca buku kepada oara siswa dan diberikan hadiah.
Kemudian Soal adanya kata-kata yang tidak pantas tersebut dirinya juga menyangkal tidak pernah bilang seperti itu.
“Saya tidak pernah berkata seperti itu, kalau soal siapa yang yang tidur lalu akan saya tampar itu kan untuk semua siswa bukan dia aja,” jelasnya (Riki).