SKI l Lombok Timur-Bupati Lombok Timur,HM.Sukiman Azmy menghadiri rapat Analisa dan evaluasi vakninasi melalui virtual, Selasa (13|12). Turut mendampingi Kapolres Lotim, AKBP Herman Suriyono, Sik,Dandim Kodim 1615 Lotim,Letkol.Inf Amin M Said dan OPD terkait.
Kegiatan rapat tersebut diselenggarakan Pemerintah Provinsi NTB.Dengan dipimpin Kapolda NTB Irjen. Pol. Mohammad Iqbal tersebut diikuti Kepala Daerah dan Forkopimda se-NTB termasuk Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy bersama jajaran Forkopimda
Sementara Lotim berada di posisi keenam dari 10 kabupaten dan kota di NTB. Dengan rata-rata laju vaksinasi harian mencapai 47 persen,dengan target harian 17.489 dosis,sedangkan capaian sementara dari tanggal 3-12 Desember 2021 sebanyak 82.627 dosis.
Kapolda NTB,Irjen M.Iqbal dalam sambutannya mengatakan agar seluruh kabupaten/kota dapat mencapai 80 persen untuk dosis I dan 50 persen untuk dosis II maksimal pada 30 Desember mendatang.
Selain itu menekankan pentingnya percepatan agar provinsi NTB yang saat ini berada di posisi ke-7 secara nasional untuk capaian vaksinasi tidak terkoreksi, utamanya untuk capaian vaksinasi lansia dan remaja.
Begitu juga pentingnya perencanaan, terutama untuk vaksinasi remaja dan anak yang akan segera dimulai.
” Lebih penting lagi untuk menjamin keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Asisten Administrasi dan Umum provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi menyampaikan fokus percepatan vaksinasi untuk anak sekolah akan lebih mudah dengan dialihkannya libur semester sampai tahun 2022 mendatang.
Akan tetapi adanya pemberian booster vaksin TT dan campak pada Desember ini. Sehingga minggu ini data sudah rampung dan dalam dua minggu ke depan dapat dimanfaatkan untuk mengejar target.
” Persiapan mengantisipasi puncak ke tiga dan varian omicron seperti surveilans di pintu masuk negara secara ketat, utamanya bagi WNA dari negara terkonfirmasi, meningkatkan kemampuan laboratorium, tracing, testing, dan treatment seperti halnya pada varian delta,” tukasnya.
Menurutnya, secara umum persiapan tersebut dapat dilihat dari keberadaan 42 rumah sakit, 172 Puskesmas, 864 titik isolasi terpadu, 2.089 tempat tidur ruang isolasi, 12 laboratorium PCR termasuk ketersediaan SDM seperti dokter, dokter spesialis, hingga dokter umum.(Sam).