SKI, Lotim – Bupati Lombok Timur, HM.Sukiman Azmy memiliki komitmen untuk menuntaskan kasus tampah boleq yang saat ini terus menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat Selatan,apalagi saat ini lahan tampah boleq itu sudah dikuasi oleh investor yang telah melakukan pemagaran terhadap lahan tampah boleq atau tanah ulayat tersebut.
Demikian ditegaskan Sekretaris ALARM Tampah Boleq, Arsa Ali Umar kepada wartawan di pendopo Bupati Lotim seusai pertemuan tertutup dengan Bupati Lotim, Rabu malam (23/1).
” Dari pertemuan yang kami lakukan dengan Bupati Lotim memiliki komitmen untuk menyelesaikan kasus tampah boleq ini sesuai dengan janji politiknya,” tegas Arsa Ali Umar.
Selain itu, lanjutnya, Bupati Lotim menyelesaikan masalah dengan mencari akar permasalahannya. Seperti halnya siapa yang menjual lahan tersebut, sampai terbitnya sertifikatnya. Begitu juga Bupati akan melakukan memanggil empat mantan kades, termasuk notaris Fanniyah yang diduga menjadi kunci dalam persoalan tersebut.
Begitu juga 26 orang warga yang ada dalam sertifikat dan masih hidup tersebut akan dipanggil juga. Sehingga akan menjadi jelas nantinya semuanya.
” Kami akan menunggu tindakan bupati Lotim sesuai dengan komitmen beliau untuk menuntaskan kasus tampah Boleq tetap menjadi tanah ulayat,” pinta Arsa Ali Umar.
” Kami juga akan melayangkan surat ke DPRD Lotim mengenai masalah ini, dengan meminta untuk memanggil pihak-pihak lainnya yang memiliki sangkut paut dalam masalah tampah boleq ini,”tandasnya.
Hal yang sama dikatakan Ketua APIK, Suharman mengatakan sepakat untuk membongkar kasus penjualan tampah boleq tersebut,dengan mencari siapa yang menjualnya kepada perusahaan akan kelihatan jelas.
Selaian itu, pihaknya memiliki bukti mengenai data-data siapa yang melakukan penjualan terhadap lahan tampah boleq tersebut.Bahkan kasusnya ini juga sebelumnya sudah kami laporkan ke pihak kejaksaan untuk diusut tuntas.
” Kalau melihat dari kasus yang ada dimana PT Temada itu adalah korban dari perusahaan tempat membeli sebelumnya, sehingga inilah yang harus diusut tuntas siapa yang menjual pertama kali lalu berpindah tangan penjualan ke perusahaan saat ini,”tegas Suharman.
Sementara Ketua PD AMAN Lotim, Sayadi mengatakan kalau Bupati Lotim akan mencari akar masalahnya dalam persoalan ini, termasuk pihak-pihak yang memiliki keterlibatan didalamnya seperti halnya empat mantan Kades di wilayah Kecamatan jerowaru, pihak notaris maupun nama-nama warga yang ada dalam sertifikat tersebut.
” Semuanya akan dipanggil bupati Lotim yang menyangkut tampah boleq tersebut,” tegasnya.
Bupati Lotim, HM.Sukiman Azmy saat diminta tanggapannya mengenai hasil pertemuan tidak memberikan keterangan saat diwawancara awak media. ” Kegiatan ini tidak perlu dipublikasikan karena ini pertemuan biasa,’ ujar Bupati sambil masuk ke dalam pendopo.
Penulis : Rizal
Editor : Red SKI
Komentar