SKI|Lombok Timur-Meskipun harga garam tetap stabil, akan tapi dengan adanya virus corana yang menyerang warga di Lombok Timur membuat pendapatan para penjual garam di wilayah Desa Pijot,Kecamatan Keruak semakin terpejit dan berkurang.
Seperti yang dituturkan pedagang Garam Desa Pijot, Hj.Fariyah disela-sela berjualan, Minggu siang (14|3) mengatakan memang semenjak adanya wabah corona ini pendapatan perjualan semakin berkurang.
Dimana sebelum covid perharinya bisa mendapatkan sebesar Rp 1 juta berjualan garam, akan tapi setelah terjadinya covid ini pendapatan berjualan berkisar antara Rp 300-400 ribu perharinya.
” Harga stabil,tapi pendapatan perharinya berkurang saat ada kasus covid-19 ini,” tegasnya.
Ia mengatakan untuk harga satu karung garam isian 10 kilogram sebesar Rp 20-25 ribu. Dengan mengambil dari pengusaha garam.
” Kalau ada orang membeli garam dirinya suka iba,apalagi uangnya kurang,” ujarnya seraya berharap agar wabah corona ini segera berlalu.
Hal yang sama dikatakan pedagang garam lainnya,Amaq Saiyah mengatakan memang jelas dampak covid-19 ini sangat terasa sekali pada kami penjual garam ini karena pendapatan menurun dan yang membeli juga kadang ada dan tidak.
” Memang besar dampak covid ini bagi pedagang garam,sehingga mudah-mudahan cepat berlalu,” tegasnya.(Sam)
Komentar