SKI, Banyumas – Mendidik karakter bangsa dan kearifan lokal bagi segenap warga Makorem 071/Wijayakusuma beserta segenap generasi muda bangsa Banyumas serta komponen masyarakat Banyumas tidak hanya dilakukan secara formal dilembaga pendidikan, namun juga dapat dilakukan di non formal seperti yang dilakukan Korem 071/Wijayakusuma dengan menggelar Nonton Bareng (Nobar) Gala Premiere “Melati”, Selasa (9/7/2019) di Gedung Pertemuan A.Yani Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.
Tampak dalam nobar gala premiere “Melati” ini, Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., berserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Anita Dani Wardhana beserta keluarga besar Korem 071/Wijayakusuma dan para pelajar Banyumas serta undangan lainya menyaksikan pemutaran film dengan judul “Melati”.
Film yang disutradarai oleh Mamock NG dengan produser Rival Prabowo itu bukan sekedar tontonan tetapi juga sebagai tuntunan karena mengangkat isu-isu pendidikan karakter dan kearifan lokal
Mamock.NG sang sutradara mengatakan film yang bercerita tentang lika liku kehidupan seorang anak SMP kelas 2 yang bernama Melati yang berjuang untuk mendapatkan nilai yang diimpikannya.
Dalam perjalanan ceritanya melati mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari temannya yang bernama Teta. Namun dengan kelembutannya Melati bisa mengubah Teta menjadi pelajar yang baik.
“Film ini adalah karya anak-anak Banyumas, digarap dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter seperti integritas, nasionalis, relijius, gotong royong dan mandiri di kalangan anak-anak SMP di Indonesia. Namun yang tak kalah penting adalah Banyumas punya film dan ini bukan yang pertama,” katanya
Dalam nonton bareng tersebut juga dihadiri oleh para pemeran yaitu Alfiana Friska sebagai Melati, Putri Raiza sebagai Teta, Benning Sabrina sebagai Reni, Yoga Sugama sebagai Fattah dan tokoh pendidikan Banyumas seperti Bambang Wadoro, Zahriyanto, Agus Wahidin yang ikut memerankan dalam Film tersebut.
Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras anak-anak Banyumas yang menghasilkan karya film yang penuh pesan moral tentang gotong royong, sopan santun, belajar keras yang akhirnya akan menjadi sukses. “Saya berharap sebagaimana akhir dari cerita ini adalah Melati sebagai gadis desa karena kejujuran dan ketulusannya mendapat banyak teman, begitupula dengan sosok orang tuanya dalam membina keluarga kecilnya yang bahagia dan harmonis, yang memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus terhadap anaknya. Keharmonisan keluarga merupakan kunci sukses keberhasilan keluarga yang akan menjadikan anak-anak menjadi anak yang patuh, penurut, rajin, religius dan berprestasi,” katanya
“Film tersebut mempunyai pesan dan nilai edukasi dalam artian dekat dengan lingkungan sekitar khususnya penanaman karakter bangsa bagi generasi penerus perjuangan bangsa”, terangnya.
“Saya bersyukur, kreator Banyumas bisa menangkap keprihatinan yang diungkapkan dan diaplikasikan lewat film. Kemudian pemirsa dapat menangkap makna atau nilai pendidikan dari film tersebut, sehingga outputnya para pemirsa semakin peduli dengan karakter bangsa sendiri”, sambungnya.
“Film ini bukan sekedar tontonan tetapi dapat menjadi tuntunan untuk pelajar dan generasi muda bangsa lainnya, dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama,” katanya
“Film Melati ini adalah film yang menceritakan tentang dua keluarga yang berbeda yang sama sama mempunyai kecerdasan di sekolahnya, dimana keluarga melati adalah keluarga sederhana yang mementingkan ahlak, tingkah laku sopan santun dan budi pekerti dalam bermasyarakat khususnya pada teman sebayanya, tidak lupa juga selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa setiap saat. Sedangkan keluarga Teta adalah keluarga yang serba berkecukupan, dimana kedua orang tuanya hanya mementingkan pekerjaannya dan tidak memperdulikan perkembangan karakter anaknya, yang mereka kejar hanya bagaimana caranya agar anaknya menjadi anak yang pandai di sekolah, dengan cara mendatangkan guru guru privat ke rumahnya, tanpa diimbangi dengan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Produser Film Melati, Rival Prabowo menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Nobar ini kepada Danrem 071/Wijayakusuma yang sudah memberikan kesempatan untuk tempat pemutaran film di Makorem 071/Wijayakusuma.
“Setelah pemutaran perdana ini, nantinya film ini akan diputar di sekolah-sekolah di Banyumas dan mungkin juga di seluruh tanah air”, pungkasnya. (Red SKI).
Komentar