SKI| LOTENG–Ratusan warga Desa Pengembur Kecamatan Pujut melakukan aksi ke kantor Bupati Lombok Tengah, Senin (25|1). Aksi yang dilakukan warga nyaris Ricuh antara pendemo dengan aparat kepolisian, karena berusaha masuk meransak ke kantor Bupati Loteng.
Sementara tuntutan massa aksi meminta agar perbaikan jalan rusak di wilayah Desa Pengembur segera diperbaiki
Koordinator aksi M. Sadli menuntut pihak PUPR untuk segera melakukan perbaikan jalan Desa Tanak Awu-Pengembur. Selain itu, Pemda dirasa hanya memberikan janji palsu kepada masyarakat
“Pemda ini hanya bicara janji-janji saja, tanpa ada realisasi,” Ungkap orator aksi,Sadli dalam orasinya.
Melihat kondisi jalan Tanak Awu-Pengembur -Tumpak yang rusak parah, hampir tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda 2 dan juga 4. Terlebih kerusakan tersebut diperparah dengan adanya pengangkut tanah urukan dari galian C yang ada di Desa Pengembur.
Dimana, galian C tersebut diperuntukkan untuk pembangunan jalan Bandara International Lombok (BIL) menuju KEK Mandalika
“Kami akan melakukan Blokade jalan, jika tuntutan kami tidak direalisasikan,” Ujarnya
Sadli menerangkan, hampir 50 sampai 100 dam truk setiap harinya yang menggunakan jalan tersebut. Selain itu, aktifitas galian C yang ada di Desa Pengembur tidak ada retribusi yang masuk ke kas Desa sebagai Pendapatan Asli Desa ( PAdes).
“Kami hanya mendapatkan debu-debu dari tanah yang diambil, tanpa menerima manfaat darinya,”terangnya
” Hanya penderitaan yang kita rasakan sebagai warga desa disana,” Singkat Sadli
Kemudian, Alan menambahkan bahwa pihaknya meminta kepada kepada Bupati Loteng untuk memecat Kepala Dinas PUPR karena hanya memberikan janji saja.
“Sudah puluhan tahun kami dijanjikan oleh dinas PUPR, namun hanya janji palsu,” Jelas Alan
Lanjut Joko memaparkan bahwa ketidakbecusan Pemda Loteng dalam memberikan pemeliharaan dan penataan terhadap jalan tersebut mulai terlihat. Dimana jalan yang tersebut menjadi jalan kabupaten dan sebagai jalur menuju destinasi wisata yang ada di Desa Mawun
“Jalan itu sudah rusak bapak, mohonlah perbaiki,” Pintanya di atas sound sistem
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa, jika Pemda tidak merealisasikan tuntutan, maka pihaknya akan melakukan aksi dengan membawa masa yang lebih banyak
“Kami akan kembali melakukan aksi pada Kamis mendatang dengan masa yang le ih banyak,” Terangya
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Loteng Lalu Firman Wijaya pada saat menanggapi tuntutan aksi mengatakan, bahwa perbaikan jalan yang berada di Desa Tanak Awu-Pengembur masih belum dilakukan dikarenakan dengan anggaran yang tidak mencukupi.
Dimana, sebelumnya pemerintah daerah sudah mencanangkan perbaikan, namun dikarenakan pandemi Covid-19 membuat Anggaran yang ada di repocusing
“Kita semua sudah tau kan, bahwa anggaran kita di repocusing karena pandemi Covid-19,” Jelasnya
Lanjut Firman, ia menjelaskan bahwa biaya untuk melakukan perbaikan jalan di Desa tersebut dengan panjang 3,37 Kilometer mencapai 7-8 Miliar.
Kemudian, jalan yang rusak di Loteng sampai saat ini lebih dari 200 kilometer, dimana kita membutuhkan anggaran lebih dari 1 triliunan. (Adit)
Komentar