SKI l LoPuluhan calon Pekerja Migran Indonesia yang akan diberangkatkan ke Negara Polandia melakukan aksi ke kantor PT Bagoes Bersaudara yang berkantor di komplek PTC Pancor,Jumat (1|3).
Selain melakukan aksi juga massa aksi yang dikomandoi Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lotim,Usman juga melakukan aksi penyegelan kantor perusahaan tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kemarahan dari calon PMI yang tak kunjung diberangkatkan oleh perusahaan pengerah tenaga kerja tersebut. Akan tapi justru malah masing-masing calon PMI telah menyerahkan uang kepada perusahaan berkisar antara Rp 15 s.d 45 juta setahun yang lalu.
Namun kemudian setelah itu perusahaan tidak memberikan kejelasan kapan berangkat,sehingga para calon PMI menagih agar uang yang telah disetorkan tersebut dikembalikan,akan tapi tidak juga kunjung dilakukan,meski telah dilakukan mediasi oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim maupun kementerian tenaga kerja dengan perusahaan,akan tapi tidak kunjung selesai.
” Kami datang ke kantor PT Bagoes Bersaudara ini untuk menagih uang yang telah kami setorkan ke perusahaan,” teriak para calon PMI dalam orasinya di depan kantor perusahaan tersebut.
Namun begitu kantor yang didemo puluhan calon PMI tersebut tidak menemukan pimpinan dan karyawan perusahaan tersebut. Sehingga akhirnya massa aksi melakukan penyegelan kantor dan mencorat coret pintu dan tembok kantor.
” Kantor ini terpaksa kami segel karena tidak ada itikad baik perusahaan untuk menyelesaikan persoalannya dengan para calon PMI,” kata koordinator aksi,Usman.
Usman juga menyampaikan kalau dari data terbaru jumlah calon PMI ke Polandia yang menjadi korban perusahaan tersebut mencapai 226 orang. Dengan semuanya sudah menyerahkan uang kepada perusahaan tersebut.
” Kami menghitung jumlah uang yang telah diserahkan calon PMI ke Polandia mencapai Milyaran rupiah sehingga ini yang ditagih uangnya kembali,” tegasnya.
Massa lalu melanjutkan aksi ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim dengan menyampaikan aspirasinya terhadap persoalan yang dihadapi ratusan calon PMI yang akan diberangkatkan ke Polandia.
Bahkan tidak itu saja massa aksi menuding kalau oknum pejabat di Disnakertran Lotim diduga ikut bermain dengan perusahaan mengenai permasalahan ratusan calon PMI ini.
” Patut kami duga kalau dana yang disetorkan para calon PMI ke perusahaan ada yang mengalir ke oknum pejabat Disnakertran,makanya persoalan ini tidak bisa tuntas,” teriak orator lainnya,Eko Rahardi dalam orasinya.
Kemudian perwakilan massa aksi diterima Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertran Lotim, Ahmad Wardi.Dengan menjelaskan pihaknya sudah berusaha untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi para calon PMI yang akan bekerja ke Polandia.
Bahkan telah melakukan media dengan perusahaan tersebut,termasuk dari kementerian juga datang,dengan berjanji akan menyelesaikannya sampai tanggal 31 Maret 2022.
” Sampai batas waktu yang disepakati perusahaan tidak menepati janji dan kami akan bersurat ke kementerian,” tegasnya.
Namun penjelasan yang disampaikan pihak Disnakertran tersebut tidak mendapatkan respon dengan baik dari massa aksi. Dengan memberikan kesempatan beberapa minggu kedepannya untuk menyelesaikan persoalan ini.
” Kalau berapa minggu kedepannya tidak ada kejelasan,maka kami akan datang ke Disnakertran aksi lebih banyak dan melakukan penyegelan,”kata para massa aksi.
Massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah puas menyampaikan aspirasinya dengan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.(Sam).