SKI, Lotim – Puluhan warga Desa Denggen Timur,Kecamatan Selong,Jumat (25|1) melakukan aksi ke kantor Desa. Dengan meminta pertanggungjawaban Kades Denggen Timur, Jamaluddin atas dugaan penyelewengan dana desa mencapai ratusan juta rupiah tahun 2017 yang dianggap tidak jelas arah penggunaannya.Belum lagi mengenai masalah tahun 2018.
Sementara Kades Denggen Timur,Jamaluddin terlihat pasrah dengan berbagai tuntutan warganya.Saat menerima perwakilan massa aksi, dengan menyerahkan permasalahan proses hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak inspektorat Lotim.
“Masalah ini sedang dilakukan pemeriksaan inspektorat sehingga tentunya kita sama-sama menunggu hasilnya,apakah ada penyimpanan ataukah tidak,” kata Jamaluddin singkat dihadapan warganya.
Selain itu,warga yang sudah tersulut emosi dan amarah dengan penjelasan Kades tersebut, sehingga membuat warga tidak terima apa yang dipaparkan Kades. Dengan menyebabkan salah seorang massa aksi melakukan pelemparan dengan menggunakan air aqua gelas ke aras petugas kepolisian yang mengamankan jalannya aksi.
Namun untung tidak terkena lemparan,akan tapi petugas langsung mencari massa yang melakukan pelemparan akan tapi tidak berhasil,sehingga akhirnya massa membubarkan diri,meski sempat terjadi bersitegang antara aparat kepolisian dengan massa aksi,namun untung tidak terjadi sampai bentrok fisik.
Massa aksi dalam orasinya meminta kepada Kades Denggen Timur untuk mempertanggungjawabkan atas penggunaan dana desa yang dianggap tidak transparan. Apalagi jumlah dana yang diperoleh Desa Denggen selama satu tahun mencapai Rp 1,6 Milyar.
” Kami minta Kades memberikan penjelasan kemana arah penggunaan dana desa yang mencapai Milyaran rupiah tersebut,karena masyarakat perlu mengetahuinya,” tegas Marsoan dalam orasinya.
Selain itu, massa juga mempertanyakan mengenai program saluran air yang tidak dibenahi sampai saat ini,begitu juga semen yang dijanjikan untuk musolla dan masjid kemana arahnya.
Belum lagi masalah bantuan susu kaleng dan kacang ijo tidak ada realisasinya oleh pihak Kades. Bahkan yang lebih parah lagi bantuan Al Qur,an juga dari tahun 2017 sampai sekarang belum ada realisasinya.
” Bumdes yang dibentuk dengan anggaran ratusan juga rupiah diduga fiktif,karena tidak ada pengurusnya,maka inilah yang kami persoalkan bersama dengan lainnya,”tandasnya.
” Kalau memang Kades memiliki program yang jelas,maka tentunya arah penggunaan anggaran yang milyaran rupiah tersebut bisa dipampangkan di papan pengunguman,namun ini tidak ada,” teriak massa aksi.
Massa aksi kemudian meninggalkan kantor Desa Denggen,karena tidak puas dengan jawaban Kades terhadap apa yang menjadi tuntutan massa.Atas berbagai persoalan dalam penggunaan dana desa yang diduga disalahgunakan oleh Kades dalam menjalankan pemerintahan.
Penulis : Rizal
Editor : Red SKI
Komentar