Diduga Beras Plastik,KPM di Kecamatan Montong Gading Tolak Beras Bansos

SKI l Lombok Timur-Para  Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) di Desa Jenggik Utara dan Kilang,Kecamatan Montong Gading menolak beras bantuan sosial dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Pasalnya beras bansos yang berasal dari pihak bulog tersebut diduga beras oplosan atau beras plastik,sehingga menolak dengan KPM minta diganti dengan beras yang lain.

Sementara penyaluran beras BPNT tersebut dilakukan Jumat tanggal 24 Desember 2021 kepada KPM di Desa Jenggik Utara sebanyak 600 orang. Dengan label Beras kita yang diterima dari bulog yang masing-masing KPM mendapatkan 10 kilogram perkarungnya.

Kepala Desa Jenggik Utara,Nasri saat dikonfirmasi membenarkan kalau warganya yang memperoleh bantuan sosial beras dari BPNT saat penyaluran. Dengan minta diganti beras yang lainnya,karena alasan diduga beras tersebut merupakan beras plastik.

” Memang betul warganya menolak bantuan beras dari bansos karena diduga beras plastik sehingga minta diganti dengan yang lainnya,” tegasnya.

Menurutnya, setelah warganya melakukan komplin ke pihak penyalur,karena tumben melihat beras berncampur dengan beras yang diduga beras plastik tersebut. Sehingga ada rasa kekhwatiran warga nantinya kalau mengkomsumsinya akan terjadi apa-apa.

” Saat warga melakukan komplin langsung diganti oleh pihak bulog,” ujarnya.

Nasri juga menjelaskan pihaknya diberitahu dari dinas sehari setelah warga komplin terhadap beras bantuan tersebut. Dengan dikirimkan vidio masalah beras bantuan yang ditaruhkan dalam beras bantuan menyerupai beras yang merupakan obat stunting.

” Dalam beras bansos untuk masyarakatnya ditaruhkan obat stunting,” tandasnya.

Kemudian Kepala Desa Kilan,Lalu Suparlan saat dikonfirmasi mengaku kalau di warganya tidak ada yang mendapatkan beras yang diduga beras plastik dalam bansos tersebut. Tapi kasus yang ada di wilayah Jenggik Utara.

” Barusan kami cek tidak ada yang ada di Jenggik Utara,tapi sudah diselesaikan,” tandasnya.

Kepala Dinas Sosial Lotim,Mahsin maupun TKSK kecamatan Montong Gading,Hadirin Yusron sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi meski sudah melalui telpon maupun chat pribadinya.

Lalu Kepala Divire Bulog Lotim, Hanapi dikonfirmasi mengaku beras bansos yang disalurkan ke masyarakat merupakan beras vitamin,tapi banyak masyarakat yang komplin karena tidak tahu sehingga akhirnya ditukar.

” Tidak ada beras plastik, tapi beras vitamin yang diberikan kepada masyarakat penerima bansos,” ujarnya.

Menurutnya sebenarnya ini produksi beras bervitamin yang pada saat pengemasan di mesin RTR bulog disisipkan untuk pengenalan awal masing-masing sekitar 5 s.d 10 karung dibeberapa agent samping di wilayah kecamatan Montong Gading.

Sehingga kemungkinan pihaknya lupa menyampaikan ke bawahannya untuk disampaikan ke masyarakat,karena kemungkinan tahun 2022 akan diserentakkan di seluruh Indonesia.‎

” Mungkin tim bulog lupa sosialisasikan ke masyarakat,tapi kemarin dari Polres Lotim sudah turun bersama kami untuk meluruskan,” tukasnya.

Kapolsek Montong Gading, Iptu Pathul Munir saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerima laporan mengenai adanya keluhan warga di wilayah Jenggik Utara beras bansos tersebut.

Karena jenisnya berasnya berbeda dengan beras sebelumnnya,tapi dari pihak yang menyalurkan sudah mengganti dengan beras lainnya.

” Begitu terima laporan kami langsung turun untuk kroscek ke lapangan dan beras yang dikeluhkan sudah diganti dengan beras lain,” tandasnya.(Sam).