Diduga Hina Polisi, Mahasiswa Tuntut PSU di Lotim Dibubarkan Paksa Polisi

SKI | Lotim – Tidak terima pernyataan yang dilontarkan koordinator aksi yang juga Ketua Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Lotim,Hizam yang diduga menghina institusi Polri dalam orasinya. Akhirnya aparat kepolisian membubarkan dengan paksa aksi yang dilakukan mahasiswa itu di depan kantor KPU Lotim,Rabu (21|2).

Begitu juga dua tenda yang sudah dipasang massa aksi untuk rencananya menginap di kantor KPU Lotim menuntut pemilu ulang di Lotim tidak luput dijadikan sasaran kemarahan personel Polres Lotim. Dengan merusak tenda yang sudah terpasang lalu menyuruh massa aksi untuk bubar sambil mengejar Ketua LMND Lotim untuk meminta pertanggungjawaban atas pernyataannya.

” Jangan mengatakan yang tidak-tidak terhadap kami harusnya sebagai mahasiswa memiliki etika tidak menyinggung perasaan kami selaku anggota Polri,” kata para Personel Polres Lotim yang marah dan geram dengan pernyataan Ketua LMND Lotim tersebut.

” Sampai rambut kami ubahan mengabdi untuk negara,terus kalian seenaknya mengatakan kami dengan yang tidak-tidak,” timpal salah seorang perwira Polres Lotim berangkat AKP sambil mengejar mahasiswa itu.

Selain itu anggota personel Polres Lotim baik yang menggunakan seragam dan tidak menjadi marah dengan pernyataan mahasiswa tersebut. Dengan langsung mengerumi untuk meminta pertanggungjawaban atas pernyataannya.

Bahkan nyaris menjadi aksi bulan-bulanan personel Polres Lotim, akan tapi untung Kasat Sabhara bersama perwira dan anggota lainnya ikut melerai kedua belah pihak,agar tidak membesar.

Begitu juga nampak Kabag Ops Polres Lotim,Kompol Andika ikut dibuat naik pitam oleh pernyataan Ketua LMND Lotim tersebut. Dengan meminta agar massa aksi untuk segera membubarkan diri atau dibubarkan paksa.

” Kita sudah ingatkan baik-baik untuk aksi agar tidak menyinggung siapa-siapa,tapi buktinya kami yang dibilang macam-macam siapa yang tidak marah,” kata Kabag Ops.

Hasil pantaun media dilapangan memang sejak awal mulai aksi sudah terlihat memanas massa aksi, dengan dimulai dari aksi penyandraan dua mobil randis Pemkab Lotim,kemudian aksi saling dorong depan kantor KPU Lotim nyaris terlibat saling pukul.

Kemudian puncaknya saat mengeluarkan pernyataan yang kurang pantas saat massa aksi melakukan orasi terhadap pihak kepolisian.Sehingga membuat marah aparat kepolisian dengan massa aksi nyaris menjadi bulan-bulan anggota polisi yang tidak terima atas pernyataan itu.

Setelah itu aksi mahasiswa itu dibubarkan paksa aparat kepolisian karena sudah dianggap melanggar ketentuan yang ada. (Sul).