SKI, Lotim – Pasca ditutupnya tiga cafe yakni Lims, Meliwis dan Diamord di kawasan pantai Labuhan Haji oleh pemerintah kabupaten Lotim,Rabu sore (16/1). Terlihat suasana di sekitar halaman cafe lengang dan sepi dengan tidak ada aktivitas didalamnya, dengan tidak seperti biasanya.
Hasil pantauan media ini dilapangan Kamis (17/1) plang penutupan tiga cafe yang dipasang tim gabungan dari TNI, Polri, Pol.PP dan DLLAJR tersebut terlihat masih terpasang ditempat semulanya. Tanpa ada yang berani menurunkan plang tersebut.
Begitu juga para pekerja cafe tersebut tidak ada terlihat melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk para pathner song tidak ada yang terlihat keluar masuk cafe melayani para tamu yang datang ke cafe masing-masing tempat bekerja.
” Memang semenjak ditutup cafe ini suasana sepi dan tidak ada aktivitas lagi,” kata salah seorang pekerja cafe Diamord yang enggan dikorankan namanya.
Hal yang sama dikatakan oleh sejumlah pedagang yang berjualan di sekitar cafe tersebut. ” Setelah cafe ditutup para pembeli menjadi sepi,” ujar para pedagang di sekitar kawasan pantai Labuhan Haji.
Sementara pengelola cafe Meliwis, Baiq Ika Zuraida mengakui kalau sejak ditutupnya cafe tersebut, pihaknya tidak melakukan aktivitas sebagaimana biasa. Namun yang jelas dengan adanya penutupan ini tentunya pihaknya mengalami kerugian.
Apalagi dengan jumlah pegawainya sebanyak 20 orang dan PS sebanyak 30 orang yang semuanya merupakan tulang punggung keluarga. Sehingga inilah yang kami pikirkan, dengan meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan solusi yang terbaik agar tidak ada yang dirugikan.
” Bukan saja kami yang menerima dampak dari penutupan ini, akan tapi para pedagang yang berada diluar cafe juga mengalami penurunan penjualan karena tidak ada pembeli, akibat cafe ditutup,” tegasnya.
Hal yang sama dikatakan pengelola cafe Lims, Dedy mengatakan kalau penutupan cafe yang dilakukan dengan cara seperti ini, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya tentunya dianggap keputusan sepihak. Karena seharusnya jauh sebelumnya kalau ada yang salah hendaknya dilakukan pemanggilan dan pembinaan untuk diperbaiki.
Namun begitu, terhadap apa yang dilakukan pemerintah daerah saat ini dengan melakukan penutupan cafe tersebut,silahkan saja karena itu kewenangan mereka untuk melakukan. Tapi hendaknya perlu ada kerjasama yang baik sebelumnya dengan tidak seperti saat ini melakukan penutupan tanpa ada pemberitahuan jauh sebelumnya.
“Kalau seperti ini caranya tentunya bisa membunuh usaha kami, padahal kami telah memiliki ijin yang dikeluarkan pemerintah daerah, sehingga meminta kepada pemerintah daerah arif dalam persoalan ini,” tandas Dedy.
Penulis : Rizal
Editor : Red SKI
Komentar