SKI| Lombok Tengah- Perhelatan ajang balap skala internasional yang sudah terselenggara di Sirkuit Mandalika Lombok pada 18-20 Maret mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak. Tidak terkecuali dari Presiden Jokowi Dodo yang datang langsung menghadiri event tersebut
Namun, ribuan penonton yang datang menyaksikan para riders bertanding di Sirkuit terindah dengan 17 tikungan itu terpaksa jalan kaki sekitar 6 kilometer dari tribun menuju areal parkir
Hal tersebut dikarenakan, shuttle bus yang digunakan untuk menjemput para penonton mengalami kemacetan yang panjang di sepanjang jalan Mandalika
Salah satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah Lege Warman angkat bicara terkait hal tersebut. Ia mengatakan bahwa sebagai warga Lombok khusunya Loteng merasa bangga karena balapan motor kelas dunia bisa terselenggara disini (Mandalika, red). Namun harus juga diperhatikan seperti para penonton yang sudah jauh-jaub datang kesini untuk menonton
“Saya lihat itu ada yang dari Kalimantan datang kesini, tapi jalan kaki dari sirkuit ke parkiran, ini kan menjadi imeg buruk bagi para penyelenggara event, lebih khusus Loteng sendiri,” Ungkapnya saat ditemui diruangannya pada Senin (21|3)
Bahkan ada penonton yang sampai pukul 02.00 pagi menunggu bus yang datang untuk menjemput nya di lokasi yang sudah ada.
“Ini perlu ada perbaikan atau evaluasi dari pihak ITDC, MGPA maupun Pemerintah Provinsi,” Terangnya
Lebih lanjut, Dewan dari fraksi partai PKB tersebut juga meminta kepada pihak penyelenggara untuk segera melakukan klarifikasi terhadap apa yang sudah terjadi, seperti penumpukan penonton yang menunggu shuttle bus
“Ini bisa dijadikan pelajaran bagi penyelenggara agar tidak terulang kembali,” Ucapnya
Walaupun seperti yang kita tahu, bahwa penyelenggaraan event MotoGP ini merupakan perdana atau pertama kali dilaksanakan setelah hampir 25 tahun menunggu
“Ini kan menyangkut nama daerah kita juga, soalnya kan mata dunia saat ini tertuju ke Mandalika saja,” Tuturnya
Pihaknya merencanakan akan melakukan kunjungan ke Kantor ITDC untuk melakukan klarifikasi atas hal itu, serta akan menanyakan mengenai PAD atas event yang sudah berlangsung (Riki)