SKI l Lombok Timur-Dua Kepala Desa di Kecamatan Masbagik yakni Kades Masbagik Utara Baru, M.Khairul Ihsan dan Kades Danger, Kaspul Hadi memimpin aksi ratusan emak-emak ke Kantor BRI Cabang Selong, Kamis (30|9)
LMasbagik Utara Baru,M.Khairul Ihsan dan Kades Danger, Kaspul Hadi dengan menyuarakan aspirasi masyarakatnya yang sampai saat ini belum mendapatkan bantuan PKH maupun BPNT.
Karena saldo yang ada direkening warga yang mendapatkan bantuan nol alias kosong, sehingga ini menjadi pertanyaan kami semua.
” Pihak BRI harus bertanggungjawab dalam masalah ini, kalau tidak tidak dikelirkan maka kami akan terus datang setiap hari untuk aksi,” tegasnya dalam orasinya.
Sementara itu, kata Ihsan, dalam pertemuan di Masbagik beberapa waktu dengan pihak Pinca BRI maupun Kepala Unit BRI Masbagik mengenai persoalan ini. Akan tapi pihak BRI sepertinya mau menghindar dalam persoalan ini dengan mencari alasan pembenar didalamnya.
” Kami minta agar pihak BRI memberikan rekening koran agar menjadi jelas,karena kok bisanya saldo warga mendapatkan bantuan nol,” ujarnya.
Kemudian dari pihak BRI Cabang Selong,Pujianta yang menerima kedatang ratusan emak-emak menyampaikan permohonan maaf Pinca BRI yang saat ini sedang ada kegiatan di Bandara.
Sementara terhadap apa yang diminta oleh warga mengenai rekening koran akan dilayani di belakang, sehingga mari kita sama-sama kebelakang.
” Kita akan berikan rekening koran yang diminta warga, kata Pujianta sambil mengarahkan koordinator aksi dan warga ke halaman belakang kantor BRI Cabang Selong.
Setelah mendapatkan komando para emak-emak langsung beramai-ramai ke halaman belakang kantor BRI untuk dilayani rekening koran.
Namun begitu sampai di halaman belakang kantor cabang BRI Selong, koordinator aksi melihat kepala unit BRI Masbagik sudah berdiri di depan warga yang akan dilayani menerima rekening koran.
Dengan langsung menyemprot kepala unit BRI Masbagik,karena dianggap yang bersangkutan dianggap menjadi pemicu persoalan ini.Namun Kepala unit BRI Masbagik tidak bergeming dan menyahut,karena kondisi terpojok.
” Silahkan kita adu argumet disini jangan terus cari alasan pembenar,” kata Khairul Ihsan seraya mengancam kepada pihak BRI kalau yang datang ini baru dua kecamatan belum semuanya dan tunggu saatnya.
Kemudian setelah emak-emak yang telah mengecek rekening korannya, melihat ada sudah masuk bantuan tersebut, tapi yang masuk bantuan tahun 2020,sedangkan yang tahun 2021 belum ada.
” Kok bisa yang masuk bantuan tahun 2020 sedangkan yang tahun 2021 belum maka ini menjadi pertanyaan kami,” kata emak-emak.
Sementara pihak pendamping maupun TKSK kecamatan Masbagik saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui secara pasti tapi untuk lebih jelasnya silahkan ke Dinas Sosial saja agar jelas.
” Silahkan ke dinas saja biar jelas,”ujar para pendamping dan TKSK Masbagik kapada wartawan.(Sam).