SKI l Lombok Timur-Dua proyek jembatan milik provinsi di Lombok Timur ditinggalkan pemborongnya, hal ini terlihat tidak ada kegiatan dan aktivitas di lokasi tersebut.
Dua proyek jembatan dengan nilai milyaran rupiah tersebut diantaranya jembatan Songak kecamatan Sakra dan jembatan cinta Karleko kecamatan Labuhan Haji.
Sementara masyarakat menjadi bertanya-tanya mengenai kelanjutan proyek jembatan tersebut.
” Kok bisa proyek jembatan Songak dan Karleko tidak ada progresnya bahkan kelihatannya ditinggalkan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut,” kata salah seorang tokoh muda Lotim,Sawaludin.
Menurutnya,pihaknya juga mempertanyakan kenapa tidak ada aktivitas dalam pengerjaan proyek jembatan yang ranahnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB.
Sementara pengerjaan awal sebelumnya sudah dimulai oleh pihak kontraktor,tapi kemudian yang menjadi masalah kenapa berhenti dikerjakan.
” Ada apa kok pemborong berhenti mengerjakan proyek jembatan Songak dan Karleko,” ujarnya penuh tanda tanya.
Hal yang sama dikatakan mantan Wakil Ketua DPRD Lotim, Ummi Sarkawi menegaskan pihaknya menuding ada yang tidak beres dalam pengerjaan proyek dua jembatan tersebut,sehingga ini tentunya menjadi pertanyaan kita bersama.
Sementara pada satu sisi waktu terus berjalan,karena antara pihak pemerintah dengan pemborong atau kontraktor itu sudah menandatangi kontrak untuk pengerjaannya.
Begitu juga dengan nilai anggaran dari pengerjaan proyek tersebut. ” Kalau dilihat kontraktornya dinilai tidak beres,kalau memang betul mengerjakan tentunya sudah kelihatan progresnya tapi ini tetap berjalan ditempat,” tegasnya.
Sementara ditempat terpisah Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Lotim,Lalu Kurnia Darmawan saat dikonfirmasi mengatakan kalau proyek dua jembatan yakni Songak dan Karleko merupakan ranahnya Dinas PUPR NTB.
” Proyek itu milik Dinas PUPR NTB,” tegasnya singkat.(Sam).
”