SKI|Bogor – Permasalahan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro ( UMKM ) khususnya diera digitalisasi ini tentunya membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah, akademisi dan semua pihak yang terkait. Sebagaimana kita ketahui selama pandemi Covid-19 melanda hampir diseluruh dunia, para pelaku UMKM ini masih tetap bisa bertahan dengan segala dinamika dan permasalahannya.
Selain permasalahan yang tampak jelas diera digitalisasi ini yaitu teknologi tentunya sangatlah berdampak bagi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk khususnya melalui jaringan online, masalah legalitas keberadaan UMKM itu juga merupakan masalah bagi para pelaku usaha UMKM.
Forum UMKM Kabupaten Bogor dibawah kepemimpinan Ketua Umumnya Haikal Hasan Thalib, S.E., M.M sangatlah tanggap dalam menyikapi permasalahan anggotanya khususnya yang tergabung dalam Forum UMKM Kabupaten Bogor. Bertempat di Rizen Padjadjaran Hotel Bogor, Forum UMKM berkolaborasi dengan Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI ) membantu para pelaku usaha UMKM yang ada di Kabupaten Bogor dengan menggelar Pelatihan Legalitas selama 3 hari, Selasa – Kamis (25 – 27/10/’22).
BKI merupakan badan klasifikasi nasional yang secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah RI untuk melakukan klasifikasi terhadap kapal-kapal berbendera Indonesia ataupun kapal-kapal asing yang beroperasi di wilayah NKRI, serta melakukan survei periodik untuk kapal yang telah beroperasi guna mengevaluasi status laik laut kapal. BKI juga melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN (Program TJSL BUMN) melaksanakan kegiatan yang merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur.
Sebagaimana yang dilakukan saat ini dengan menggandeng Forum UMKM Kabupaten Bogor.
Hadir dalam acara pembukaan pelatihan tersebut, Sekretaris Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor, Linda Hendrayani, Ketua Umum UMKM Kabupaten Bogor Hasan Haikal Thalib, perwakilan PT BKI Misbahudin Aidy, Team dari TJSL BUMN serta 100 orang peserta para Pengurus/Pelaku UMKM Kabupaten Bogor.
Linda Hendrayani menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kolaborasi BKI dengan Forum UMKM Kabupaten Bogor dengan digelarnya pelatihan hari ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI-red. ) yang sudah berkolaborasi dengan Forum UMKM Kabupaten Bogor, tentunya ini sangat bermanfaat sekali buat rekan-rekan pelaku UMKM dan mudah-mudahan membawa dampak yang positif dan kita juga bisa naik kelas. Mudah-mudahan dengan adanya program pelatihan ini membawa manfaat dan berkah bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Bogor,” tuturnya.
“Saya berharap program ini terus berlanjut, karena tidak mungkin dengan hanya waktu satu atau dua hari ini bisa merubah semuanya. Tentunya perlu proses, perlu waktu yang berkesinambungan, berkelanjutan serta keseriusan dari semua pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bogor,” lanjutnya.
Ditempat yang sama, Hasan Haikal Thalib, Ketua Umum UMKM Kabupaten Bogor menyampaikan hal yang sama kepada BKI.
“Kami atas nama Forum UMKM Kabupaten Bogor mengucapkan terima kasih untuk BKI yang sudah berkolaborasi dengan UMKM Kabupaten Bogor. Kami juga akan terus mengupayakan agar program ini tetap berlanjut.
“Kami juga sangat berterima kasih kepada Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor yang terus mendorong dan membantu para pelaku UMKM untuk terus maju,” paparnya.
Dalam sambutannya, Misbahudin Aidy atas nama BKI menyampaikan paparan terkait dengan terlaksananya program pelatihan legalitas yang digelar untuk UMKM Kabupaten Bogor selama 3 hari.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya Dinas Koperasi dan UKM, juga kepada Forum UMKM Kabupaten Bogor yang sudah bersedia kolaborasi dengan BKI untuk mengadakan kegiatan pelatihan ini, karena ini ada tanggung jawab kami sebagai perusahaan besar yang diwajibkan untuk menyalurkan sebagian CSR salah satunya kepada para pelaku usaha seperti UMKM ini,” paparnya.
“Mudah – mudahan dengan adanya prediksi akan terjadinya resesi ekonomi pada 2023 yang akan datang tidak akan terjadi, kalaupun terjadi tentunya dengan adanya usaha – usaha kecil seperti UMKM ini tidak berpengaruh besar,” lanjutnya.
“Dengan pelatihan yang kita gelar ini mudah – mudahan membawa manfaat besar buat para peserta yang merupakan para pelaku usaha, kami juga berharap kepada panitia dan yang terkai nanti selesai pelatihan para peserta bisa langsung mendapat sertifikat tanpa harus menunggu,” pungkasnya. (UT)