oleh

FWMO Lotim Kecam Pemukulan Wartawan di Bandung

foto istimewa

SKI,LOTIM – Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lombok Timur mengecam aksi kekerasan oknum aparat kepolisian  terhadap wartawan Tempo dan wartawan freelance saat melakukan peliputan kegiatan hari buruh international atau May Day di wilayah Bandung.‎

“Kami mengecam tindakan oknum aparat tersebut. Tindakan tersebut jelas melanggar kebebasan pers,” kecam ketua FWMO Lotim, Samsul Rizal, Rabu sore   (1/5). 
‎‎
Ia menjelaskan, tidak seharusnya aparat melakukan tindakan ceroboh seperti itu. Apalagi rekan media yang dipukul tersebut sudah menyebutkan identitasnya sebagai wartawan.

Namun tidak dihiraukan oleh oknum aparat tersebut, dengan semakin melakukan pemukulan dan kekerasan terhadap teman-teman media yang melakukan peliputan aksi May Day tersebut.‎

“Kami patut mempertanyakan hal tindakan tersebut. Seharusnya aparat sebagai pengayom dan pelindung masyarakat dalam hal ini jurnalis sebagai corong informasi, ” sambungnya.

Rizal menambahkan, FWMO bersama awak media lainnya di Lombok Timur, akan melakukan audiensi dengan Kapolres Lotim dan aksi di Lotim terkait hal tersebut. 

“Kami menuntut Kapolri agar memproses oknum aparat yang melakukan pemukulan tersebut, bahkan bila perlu dipecat oknum aparat kepolisian tersebut,karena tentunya dinilai telah merusak Korps Baret coklat tersebut,” tuntut Rizal.

Diketahui, seperti informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat pukul 10.30 WIB, Reza dan Prima sedang berkililing sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate. 

“Saat bentrok antara massa dengan polisi terjadi, Reza dan Prima langsung mengambil gambar dengan kamera. Ketika Reza mulai beralih mengambil gambar momen yang lain, tiba-tiba secara mendadak dirinya dipiting oleh anggota Polrestabes Bandung, ” kata Sasmito Madrim, Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis seperti dipansir di Kontan, Rabu (1/5). ‎

Penulis : Rizal

Komentar