Habis FRB,Kini Giliran PGK NTB Desak Pecat Oknum Anggota Pol.PP Arogansi

SKI | Lombok Timur-Setelah Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur, Eko Rahardi menyatakan desakan pemecatan terhadap oknum anggota Pol.PP Lotim yang melakukan arogansi terhadap jurnalis, kini giliran Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) NTB, Hendrawan Saputra menyatakan hal yang sama.

” Kami mendesak Bupati dan Kasat Pol.PP untuk memecat oknum anggota Pol.PP Lotim yang melakukan arogansi terhadap salah satu jurnalis di Lotim,” tegas Hendrawan Saputra di Selong,Senin (2|5).

Ia mengatakan tidak ada alasan bagi oknum anggota Pol.PP tersebut melakukan tindakan-tindakan kurang terpuji seperti itu, apalagi lokasinya kejadian di kantor Bupati Lotim yang dibangun dari uang rakyat.

‎Maka dengan adanya tindakan kekerasan fisik terhadap jurnalis tersebut,sehingga tentunya ini telah mencoreng dan merusak nama institusi korps Pol.PP tersebut. ‎Melainkan harus dilakukan dengan santun dan memberikan pengayoman kepada masyarakat dalam menegakkan Perda.‎

” Masak gara-gara tidak pakai  masker kemudian melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis tidak dibenarkan,” ujarnya.

Mantan Ketua HMI Cabang Selong menambahkan kalau dilihat  dengan seksama  di kantor Bupati Lotim banyak saya lihat mulai dari pejabat,ASN maupun honorer tidak menggunakan masker.

Kenapa tidak dilakukan peneguran yang keras, akan tapi kenapa  justru ke jurnalis malah melakukan tindakan arogansi. ” Jangan karena oknum anggota Pol.PP itu dekat dengan oknum pejabat maka berani melakukan tindakan tidak terpuji dan tidak berani diberikan sanksi tegas, sungguh sayang kita sayangkan,” tandasnya.

Ditempat terpisah Kasat Pol.PP Lotim,Sudirman  meminta maaf atas apa yang dilakukan anggotanya terhadap teman jurnalis, sehingga tentunya kami akan lakukan evaluasi dan berikan pembinaan terhadap oknum tersebut. Sehingga kejadian ini menjadi pelajaran bagi yang lain dan tidak terulang lagi.

” Saya atas nama pimpinan Pol.PP meminta maaf terhadap teman-teman wartawan atas apa yang dilakukan anggotanya,” tegasnya.

Sementara itu oknum anggota Pol.PP Lotim,SP dihadapan Kasat Pol.PP Lotim dan pejabat lainnya termasuk wartawan Lotim mengatakan kalau dirinya merasa emosi karena yang bersangkutan tidak mau mengikuti disuruh pakai masker.

” Saya emosi sehingga melakukan aksi itu,” katanya.

Kemudian  Sekretaris Daerah Lotim,HM.Juani Taofik angkat bicara dengan menyikapi insiden tersebut mengaku prihatin sekaligus memohon maaf kepada segenap insan pers di Lotim lebih khusus wartawan yang menjadi korban atas perlakuan kurang harmonis dari anggota Pol.PP Lotim.

Selain itu kami juga sudah mendirektif Kasat Pol.PP untuk mengambil langkah-langkah pembinaan sesuai dengan norma dan disiplin anggota Pol.PP.

” Atas kejadian itu saya selaku koordinator OPD di Pemkab Lotim untuk intropeksi diri serta mengambil langkah-langkah perbaikan,” tegasnya.

Selain itu,Sekda juga berterima kasih atas segala kritikan dari berbagai pihak dan kami jadikan sebagai langkah pembinaan personil khususnya dalam penegakan prokes covid-19 yang tegas namun tetap humanis.

” Atasnama institusi maupun pribadi memahon maaf kepada insan pers di Lotim dan semoga kaloborasi dan sinergitas antara kita dalam membangun daerah dan memcerdaskan bangsa di Lotim tetap terjalin,” pintanya.(Sam) ‎

Komentar