SKI| Lombok Tengah- Makrifatul Amri, Muhammad Wildan, Dede Ahmadi dan Satria Maulidi Prakarsa merupakan atlet asal Lombok Tengah yang ikut bertanding di PON Papua ke XX tahun 2021 di Cabang Olahraga Futsal. Keempat remaja tersebut berhasil membanggakan Kabupaten Loteng karena berhasil membawa medali perunggu di ajang Nasional itu
Namun hal tersebut tak membuat mereka sepenuhnya merasa bahagia. Dimana, sampai saat ini, Mereka masih menunggu janji yang diberikan oleh Koni
Makrifatul Amri salah satu atlet Asal Kelurahan Tengari Kecamatan Praya menagih janji dari Koni Loteng. Pasalnya sebelum berangkat ke Papua, pihak Koni akan menyelesaikan semua permasalahan keuangan ke semua atlet termasuk uang Pelatda yang masih di pegang Koni selama 6 Bulan
“Dulu katanya sebelum berangkat akan selesai semuanya, akan diberikan, namun sampai kami balik masih belum ada kepastian,” Ucap Remaja Berusia 20 tahun itu
Selain permasalahan uang pelatda yang belum diberikan kepada 9 atlet dengan 6 Cabor yakni Futsal, Panjat Tebing, Kempo, Taekwondo, Tarung Derajat serta Atletik
yang berjumlah sekitar 81 Juta itu, Makrifatul Amri juga menerangkan bahwa Ketua Koni dengan Bendahara seolah-olah saling lempar suara
“Baik dari ketua, sekertaris maupun Bendahara tidak ada yang mau ketemu sama kami, bahkan ada yang sampai di Blok WA nya,” Terangnya
Amri sapaan akrabnya juga menceritakan bahwa, baru pertama kali ini Cabor Futsal mendapatkan medali Perunggu selama ikut bertanding di PON. Ia juga menegaskan bahwa pihak Koni seolah tidak pernah peduli terhadap para atlet yang sudah ikut berjuang di sana
“Saya hanya minta, dipertemukan sama Ketua Koni dan Bendahara, untuk membicarakan hal itu, tapi tidak pernah ada respon,” Jelasnya
Begitu juga dengan uang saku yang tidak diberikan oleh Koni pada saat berangkat kesana.
“Coba prioritas kan kami terlebih dahulu, baru yang lain itu,” Tutupnya. (riki)