SKI| Sumbawa – Berbeda perlakuan dengan saat peliputan kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharani di Lombok Nusa Tenggara Barat, sejumlah jurnalis televisi di Sumbawa diduga mendapatkan intimidasi dari oknum pengamanan Polisi yang diketahui berstatus dinas sebagai Bhabinkamtibmas daerah tersebut. Menurut kronologis yang dihimpun dari awak media, saat peliputan kunjungan Mensos dalam agenda penyerahan bantuan tunai bagi PKH di Kabupaten Sumbawa Besar pada Kamis (14/10) seluruh media dilarang melakukan peliputan.
Ironisnya berdasar pantauan dilapangan, salah seorang oknum Polisi justru terlihat pasang dada dengan kata – kata yang dilontarkan seperti menantang jurnalis televisi yang kala itu berusaha untuk mengambil gambar meski dalam kejauhan.
“Salah seorang teman kita Jasman Marjoko jurnalis (TVRI NTB) menanyakan hal tersebut kepada sesama teman wartawan. Namun sontak Bhabinkamtibmas ini datang dengan wajah dan suara lantang, Saya yang larang kamu!,” ucap Hendri jurnalis CNN Indonesia menceritakan.
Kondisipun pasalnya diperparah dengan sikap arogansi dari oknum polisi tersebut, ketika beberapa jurnalis melakukan protes langsung. Hendri menyampaikan, bahwa oknum polisi itu justru semakin marah dan mengamuk membubarkan konsentrasi para awak media yang berkumpul pada titik peliputan.
“Kami langsung protes. Namun dia (Bhabinkamtibmas) tersebut malah tambah ngamuk dan emosi. Hingga akhirnya beberapa petugas melerai perdebatan tersebut,” ucapnya.
Terkait dengan hal ini, Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB menyayangkan kejadian tersebut karena sejatinya pribadi Polisi harus bersifat mengayomi. Terlebih lagi antara insan wartawan/jurnalis dengan Polri telah menjadi mitra yang tidak terpisahkan untuk menjamin kondusifitas daerah.
“Kami berniat melayangkan Surat Protes dan pernyataan sikap ke Kapolres Sumbawa,” kata Hendri yang juga merupakan Koordinator Wilayah IJTI NTB tersebut. (rls/ijti/red)