IKO PARIS Bahas Penyelenggaraan Festival Budaya dan Pariwisata Pariaman

SKI | Jakarta – IKO PARIS (Ikatan Keluarga Kota Pariaman sekitarnya) Bertempat di Rumah Makan Sederhana yg berlokasi di Jakarta Selatan, tim kecil Iko Paris yg dipimpin oleh Waketum Darmawel Aswar,SH.MH,melakukan rapat terbatas sabtu (15 /1/22 ).

Dalam rapat terbatas tersebut bertujuan membicarakan dan membahas program kerja IKO PARIS di tahun 2022 ini, hadir pada rapat terbatas team kecil antara lain Sekjen, Ketua Departemen dan Perwakilan Dewan Pengawas Iko Paris.

Pada kesempatan tersebut Waketum membacakan rencana program Iko Paris, antara lain adalah: Program Persiapan Mubes Iko Paris, Halal bi halal, Persiapan menyambut Ramadhan 1443 H, Program Pulang Basamo dalam rangka HUT Kota Pariaman serta pembentukan Iko Paris ditingkat Kanagarian di Kota Pariaman.

“Perlunya dibentuk panitia pelaksana, jadwal pelaksanaan dan kegiatan apa yg akan ditampilkan” jelas Darmawel Aswar,SH.MH.

Dalam rapat terbatas tersebut berhasil menyerap beberapa usulan dan saran seperti, Festival kuliner masakan dan makanan khas Kota Pariaman, pameran UMKM, pameran destinasi wisata yg saat ini sedang trend dan telah mendapatkan penghargaan sebagai Kampung Wisata Terbaik di Apar dan destinasi wisata lainnya, seperti adanya sekolah monyet, wisata laut pulau angso duo, wisata persawahan yg dikemas sedemikian rupa sehingga menarik minat wisatawan domestik dan Luar Negeri.

Selain dari pada itu juga membahas hal pokok yakni Festival  Tabuik yang sangat melenggenda dan selalu di selenggarakan setiap tahun, dan dalam pelaksanaannya selalu di hadiri perwakilan kedutaan negara asing.

Kegiatan ini menjadi penting sebab direncanakan akan dihadiri oleh Walikota Pariaman dan Pejabat Pemko Pariaman.

Untuk di ketahui Festival Tabuik merupakan sebuah perayaan tahunan masyarakat Sumatera Barat untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Hussein Bin Ali, yang gugur di Perang Karbala pada tanggal 10 Muharam.

Festival ini sangat populer di kalangan masyarakat Pariaman dan telah berlangsung sejak abad ke-19 Masehi. Selain untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Festival Tabuik juga merupakan wujud syukur dan perayaan atas datangnya bulan Muharam.

Tabuik sebenarnya berasal dari kata “Tabut” yang memiliki arti kotak kayu. Menurut sejarah dan riwayat nabi, setelah meninggalnya cucu nabi, jenazah Husein dimasukkan ke kotak kayu dan dibawa terbang ke langit oleh makhluk yang disebut Buraq. (Red)