SKI | Lotim – Kepala Desa Danger,Kaspul Hadi menyemprot Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur,Sahri terhadap penyataan di sejumlah media mengenai masalah pupuk bersubsidi yang harus tetap sasaran dan mendapatkan penambahan kuota di tahun 2024.
Namun justru dalam kenyataan dilapangan para petani sulit mendapatkan pupuk bersubsidi dan kalaupun mendapatkan tentu harganya melambung tinggi dan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
” Kadistan Lotim jangan hanya bisa ngomong diatas meja saja tapi coba turun ke bawah akan melihat apa yang terjadi,” tegas Kades Danger, Rabu (10|7).
Ia mengatakan di Desa Danger sajak pupuk bersubsidi tidak ada sementara uangnya sudah diambil terlebih dahulu sama PPL-nya. Apalagi saat ini masyarakat sedang sangat-sangat membutuhkan pupuk untuk kebutuhan pertaniannya.
Sementara tahun ini Lotim mendapatkan penambahan pupuk bersubsidi agar bisa memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani di Lotim.
” Tapi kok semakin ada penambahan pupuk bersubsidi justru untuk mendapatkan pupuk semakin sulit,harusnya ini menjadi perhatian dari Distan Lotim bersama jajarannya,” tandasnya.
Kemudian dari data yang ada pada tahun ini Lotim mendapatkan penambahan pupuk bersubsidi seperti pupuk urea dari 17.648 ton menjadi 30.137 ton,pupuk NPK dari 12.700 ton menjadi 27.224 ton,NPK formula dari 7 ton menjadi 51 ton dan pupuk organik dari nol menjadi 4.680 ton. (Sul).