SKI – Mojokerto – Menanggapi rumor tak sedap warga Mlaten kecamatan Puri terkait dugaan bantuan Tractor untuk petani yang dijual ketua Poktan, Kepala Desa Mlaten ‘arogan’ mengatakan wartawan Nyari-nyari dan GENDENG. 9/11/18. (Di kutib dari pemberitaan media PRN).
Persoalan ini berawal dari redaksi Pena Rakyat News mendapatkan informasi bahwa di kelompok tani yang di Ketua Setu pernah mendapatkan bantuan Tractor dari pemerintah dan tractor tersebut dijual dan penggunaan uang hasil penjualan di pinjam-pinjamkan ke anggota dan sisanya dibuat bayar sesuatu biar kelompok tani ini mendapatkan bantuan yang lebih besar.
Mendengar hal itu tim PRN langsung menemui Setu dikediamannya dan menurut keterangan Setu terkait rumor itu tidak benar karena dirinya langsung menunjukkan tractor didepan rumahnya yang tertera tilisan bantuan tahun 2016. (7/11/18)
Sementara keterangan Setu di sangkal oleh nara sumber dan mengklaim bahwasannya tractor yang dijual tersebut sebelum Setu menjabat Ketua Poktan SIDO MAKMUR.
Dari simpang siur informasi ini, redaksi klarifikasi kembali kepada Tri Siswarini selaku kepala desa Mlaten di kediamannya. (9/11/18)
Dalam pertemuan yang dihadiri Setu dan juga kepala desa Mlaten, Setu memaparkan bahwasannya kejadian menjual Tractor dimaksud adalah BENAR, namun saat itu yang menjadi ketua Poktan adalah Satimo, melalui kesepakatan anggota Traktor dijual dengan harga Rp. 20.000.000.- setelah dipotong biaya perbaikan 2 juta dan vie makelar 600 ribu sisa bersih Rp, 17.400.000.- di serahkan kepada Setu yang pada saat itu sebagai anggota dengan dalil Rumadi bendahara kelompok tani ini adalah mertuanya yang tidak bisa menulis, sehingga diserahkan kepada Setu.
Masih dalam keterangan Setu dikediaman Tri Siswarini, uang hasil penjualan tractor 17.4 juta diputar melalui anggota yang pada hasil akhirnya menjadi Rp. 22.000.000.- dan saat ini masih dipegang oleh Setu.
Sementara menanggapi polemik ini Tri Siswarini selaku kepala desa Mlaten dalam keterangannya memojokkan wartawan yang berniat membantu dirinya dalam mengungkap persoalan di desa Mlaten, Kepala Desa yang baru menjabat beberapa minggu ini mengatakan bahwa wartawan yang buat masalah ini menjadi ramai dan menyebarkan polemik dan menuduh wartawan mencari ‘sesuatu’ dan lebih parah lagi mengatakan wartawan gendeng, padahal dalam investigasi lenyapnya Traktor bantuan ini belum masuk dalam media online atau cetak namun kepala desa Mlaten sudah menuduh wartawan mencari apa-apa.
“ini wartawan dolek opo-opo dan wartawan gendeng, wartawan gendeng iki ( ini wartawan cari- cari dan wartawan gila,red), kenapa tidak klarifikasi dulu ke saya” ketus Tri Siswarini.
Untuk memastikan dan meminta pertanggung jawaban kepala desa Mlaten yang baru menjabat 2 mingguan (Tri Siswarini, red) Redaksi berupaya mengklarifikasi di kediamannya dan kantor desa Mlaten namun belum dapat ditemui dan terkesan mengabaikan.
Menyikapi hal ini Moch. Ansory, SH selaku Pembina PRN sangat menyayangkan stepment Kepala desa yang baru jadi ini, pasalnya tim PRN dalam hal ini masih mengumpulkan data klarifikasi dan berita juga belum dinaikkan tapi sudah di bilang wartawan ‘nyari-nyari dan wartawan gendeng(gila, red)’ dan hal ini redaksi akan mengusut tuntas dan meminta pertanggung jawaban kepala desa terhadap,” ucapannya.
Sementara itu, Syamsul Pimpinan Redaksi PRN saat di konfirmasi via telfon kepada Redaksi Media SKI, mengatakan, pihaknya sudah melakukan Dumas (Pengaduan Masyarakat*red) ke Polres Mojokerto,kamis 14/11/2018 dan menunggu tindak lanjut pihak kepolisian.
” terkait dengan perkataan kades Mlaten kepada tim PRN yang mengatakan wartawan golek-golek dan Gendeng (wartawan cari-cari dan gila*red) kita sudah melakukan Dumas ke Polres Kabupaten Mojokerto kamis sore kemarin, “kata Syamsul.
Perkataan Kades Mlaten sudah merendahkan profesi wartawan dan harus di tindak lanjuti, surat Pengaduan sudah kita layangkan ke Pihak yang berwajib dan saat ini pihak PRN menunggu konfirmasi lebih lanjut, “imbuh Syamsul. (Red SKI)
Komentar