Kasus Stunting, Kecamatan Kopang Tertinggi

SKI| Lombok Tengah – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melakukan evaluasi terhadap peningkatan angka stunting di Ballroom Kantor Bupati setempat (Rabu, 6|12).

Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan , Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) kusriadi menuturkan, angka stunting di Kabupaten Lombok Tengah saat ini berada di Posisi 13,34 persen.

“Walaupun kita berada di posisi itu, kita tidak bangga tapi harus berusaha bagaimana menguatkan itu,” ungkapnya.

Selain itu, evaluasi tersebut tetap dilakukan satu kali sebulan bersama dengan OPD terkait dan Kepala Desa.

“Evaluasi tetap kita lakukan,” jelasnya.

Dijelaskan juga ada beberapa cara untuk memastikan apakah bantuan untuk anak stunting itu diberikan tepat sasaran atau tidka yakni seperti pastikan data sasarannya tepat, pastikan byname by address sesuai, pastikan intervensi dilakukan atau tidak dan pastikan kalau sudah dapat bermanfaat aoa tidak kepada penerima manfaat.

“Terdapat empat ‘pasti’ yang kita terapkan,” katanya.

Jika hal tersebut sudah dilakukan insyaallah bisa melihat seberapa pengurangan angka stunting di Loteng.

“Saat ini sekitar 12 ribuan anak balita yang masih mengalami stunting,” ujarnya.

Lebih lanjut bahwa, pemerintah kabupaten Lombok Tengah menargetkan 14 persen, namun hal itu juga diusahakan agar bisa serendah-rendahnya.

Sementara untuk, wilayah kecamatan yang dominan masih tinggi stunting nya yakni Kecamatan Kopang.

“Yang paling dominan untuk di kecamatan yakni Kopang,” pungkasnya.

Kemudian untuk pembagian telur tetap dilakukan, karena telur merupakan salah satu protein yang cepat dan simpel untuk dikerjakan.

“Satu telur memiliki kandungan 13 gram, otomatis 2 telur bisa mewakili protein per hari,” pungkasnya. (Riki)