SKI l Lombok Timur-Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur, Eko Rahardi menantang Bupati Lotim, HM.Sukiman Azmy untuk melakukan sumpah pocong di Masjid Agung Al Mujahidin Selong atau masjid mana yang dikehendaki Bupati.
Tantangan itu dilakukan terkait dengan adanya pernyataan Bupati di media yang menyatakan kalau aksi yang dilakukan sejumlah aktivis saat kedatangan Menteri Sosial di Desa Tete Batu Selatan diduga ditunggangi pesanan oknum tertentu
” Saya tantang Bupati Lotim untuk sumpah pocong dimana saja berani, karena aksi yang kami lakukan murni tanpa ada pihak-pihak yang menunggangi,” tegas Eko Rahardi saat diminta tanggapannya,Jumat (15|10).
Seharusnya, lanjut tokoh aktivis pergerakan Lotim, Bupati jangan membuat statement yang memunculkan polemik dan memperkeruh situasi di Bumi Patuh Karya ini.
Apalagi sampai menyebut adanya pesanan dari oknum yang memiliki kepentingan didalamnya terhadap aksi demo yang kami lakukan saat kedatangan Mensos.
” Saya tantang lagi Bupati berani tidak menyebutkan pesanan darimana biar jelas permasalahannya,” ujar Eko dengan nada keras.
Ketua FRB Lotim menambahkan kalau Bupati Lotim tidak bisa membuktikan terhadap statement di media,maka tentunya kami patut menduga juga kalau Bupati Lotim asal bunyi (Asbun), tanpa ada bukti yang jelas.
” Harusnya Bupati membuat pernyataan yang sejuk dengan tidak membuat pernyataan yang memunculkan polemik,” tambah Eko Rahardi.
Begitu juga lanjutnya,terhadap aksi yang kami lakukan saat kedatangan Mensos tersebut adalah aksi spontanitas, dengan tidak ada istilah ditunggangi apalagi pesanan oknum tertentu.
Tapi memanfaatkan moment kedatangan Mensos untuk menyampaikan aspirasi terhadap berbagai persoalan sengkarutnya bansos di Lotim,baik itu PKH maupun BPNT.
” Kalau saya lihat pernyataan Bupati hanya asumsi pribadi Bupati saja,tanpa ada bukti yang kongkrit,” tandasnya.
Sementara itu dalam pernyataan di media, Bupati Lotim, HM.Sukiman Azmy mengatakan terhadap aksi saat kedatangan Mensos RI diduga merupakan pesanan oknum tertentu yang ingin masuk dalam sistim atau menjadi supplier.
Karena yang demo itu lok sekenok doang,demo itu lok sekonok. ” Ada pesanan oknum tertentu yang ingin masuk dalam demo tersebut,” ujar Bupati dihadapan wartawan.(Sam).