SKI|Jakarta-Komite Seni Budaya Nusantara ( KSBN ) adalah organisasi nirlaba dibidang seni dan budaya yang salah satu misinya adalah memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di forum nasional dan internasional yang bertujuan mewujudkan peningkatan budaya bangsa Indonesia.
Ketua Umum KSBN, Mayjen TNI Purn. Hendardji Supandji dalam sambutannya pada acara silaturahmi dengan calon pengurus KSBN Bogor Raya dan KSBN Sukabumi bertempat di Rumah Budaya Jln. Mandor Hasan No.8 Cipayung Jakarta Timur, Selasa (04/01/2022) menyampaikan apresiasinya terhadap rencana pembentukan KSBN Bogor Raya yang akan dikukuhkan pada pertengahan bulan Februari mendatang.
“Kalau ini bisa diwujudkan (terbentuk KSBN Bogor Raya-red.) maka menjadi suatu terobosan, atraksi itu bukan sekedar tontonan tapi harus menjadi tuntunan. Atraksi yang baik itu mempunyai dua aspek yaitu sebagai tontonan dan tuntunan. Sebagai tontonan untuk membuat orang gembira dan terhibur, tetapi sebagai tuntunan ada nilai-nilai yang harus diikuti disepakati yaitu nilai-nilai luhur. Nilai-nilai luhur bangsa itu kalau apa yang kita lakukan itu merujuk pada Panca Sila. Walaupun itu sulit kita lakukan tapi kita harus berupaya keras untuk bisa mewujudkannya,” ujar Hendardji.
“KSBN didirikan untuk mengawal Undang-Undang No.5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kebudayaan itu, bangsa Indonesia memperjuangkannya melalui Undang-Undang. Undang-Undang ini digagas dan diperjuangkan sejak tahun 1982 dan baru berhasil diundangkan pada tahun 2017 (35 tahun-red.) dan setelah berhasil maka harus kita kawal Undang-Undang ini,” lanjutnya.
“Pemerintah daerah mempunyai kewajiban menganggarkan aspek pembiayaan, pemerintah daerah harus bisa dekat dan bersinergi karena keduanya saling menunjang dan saling membantu dalam rangka pembangunan daerah yang mengakar pada aspek nilai-nilai yang ada didaerah tersebut,” sambungnya.
“Oleh karena itu setiap KSBN didaerah kabupaten/kota maupun provinsi harus melibatkan pakar-pakar arsitek profesional, seniman budaya yang memahami arsitektur pembangunan wilayah/kota,” pungkasnya. (UT)