Kirab Merah Putih, Ulama, Tokoh Agama dan Masyarakat Gaungkan Kembali Semangat Nasionalisme Generasi Muda Bangsa

SKI |  Pekalongan – Gaungkan kembali semangat nasionalisme kepada generasi muda bangsa, Ulama, Tokoh Agama dan masyarakat Kota Pekalongan, menggelar kirab merah putih dan orasi kebangsaan, Jumat (7/10/2022) di Lapangan Mataram Pemkot Pekalongan.

Kirab merah putih dan orasi kebangsaan yang diselenggarakan tersebut diinisiasi oleh tokoh kharismatik yang juga selaku anggota Wantimpres RI KH. Muhamnad Luthfi bin Ali bin Yahya beserta ulama dan tokoh agama lainnya serta masyarakat sebagai sarana menggugah kembali semangat nasionalisme generasi muda untuk mencintai dan menghandarbeni atau turut memiliki bangsa dan tanah airnya.

Kirab merah putih dan orasi kebangsaan ini, dihadiri Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Yudha Airlangga, S.E , Irwasda Polda Jateng Kombes Pol Untung Sudarto, Wali Kota Pekalongan H. Achmad Afzan Arslan Djunaid, S.E beserta Forkopimda Kota Pekalongan, FKUB Kota Pekalongan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Mahasiswa, Pelajar, Pramuka, Santri dan disaksikan langsung masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya.

Dalam kegiatan tersebut disampaikan orasi kebangsaan oleh para tokoh agama yang tergabung dalam FKUB. Disampaikan dalam orasinya bahwa kegiatan ini merupakan anugerah Allah SWT, karena rakyat dapat berkumpul dengan TNI dan Pemerintah dalam rangka memeringati Hari Ulang Tahun HUT TNI Ke-77 dalam bentuk kegiatan Apel dan Kirab Merah Putih.

“Bangsa Indonesia telah berjuang selama 350 tahun untuk mengusir penjajah dan telah mengorbankan segalanya. Atas berkat rahmat Allah, dengan perjuangan bersama rakyat dan TNI, bahu membahu, akhirnya 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya”, ungkapnya mengawali orasinya.

“TNI adalah Kita. Ibarat dua sisi keping mata uang. Rakyat dan TNI tidak bisa dipisahkan. Rakyat dan TNI ibarat ikan dan air. Keduanya saling menopang, saling memperkuat, saling meneguhkan. Kebersatuan TNI dan Rakyat telah diuji oleh sejarah. TNI dan Rakyat bukanlah air dan minyak yang mudah dipisahkan. Siapapun yang berusaha memisahkan TNI dari Rakyat, maka akan berhadapan dengan rakyat Indonesia”, jelasnya.

“Ibarat Indonesia ini negeri Amarta. Indonesia ini dijaga Gatotkaca-Gatotkaca yang mengamankan matra udara, dijaga Antareja-Antareja yang melindungi matra darat, dijaga Antasena-Antasena yang melindungi matra laut”, terangnya.

“Sungguh kita patut bersyukur karena Indonesia adalah sepotong surga yang ditaruh di dunia. Betapa tidak? Indonesia yang secara astronomis terletak pada 6 derajat LU-11 derajat LS dan 95 derajat BT-141 derajat BT, secara geografis dikitari Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, berpenduduk 275 juta, memiliki 1.340 suku, 718 bahasa Daerah, 17.508 pulau yang sudah bernama dan belum bernama, memilik 6 agama resmi : Islam, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan Kristen Protestan, 187 aliran kepercayan, juga berbagai etnis sperti Arab, Tionghoa, India, Pakistan, Jepang, Korea, dan Indo-Eropa, tanah subur denagn berbagai sumber daya alam seperti pertanian, perkebunan, perhutanan,peternakan, perikanan, dan pertambangan, memiliki keindahan alam seperti Danau Toba, Gunung Bromo, Laut Bunaken, Pantai Sanur, Pulau Komodo, Puncak Jayawijaya dan iklimnya tropis”, jelasnya.

Istilah pujangga menyebut kalau Indonesia bak Untaian Ratnamutumanikam yang menghias di bawah garis khatulistiwa. “Keragaman, kemajemukan, pluralitas Indonesia telah mampu memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia serta jiwa toleransi yang tinggi. Banyak bangsa lain yang iri kepada Indonesia. Oleh karena itu, rakyat Indonesia harus selalu waspada terhadap ancaman dari dalam negeri dan luar negeri terhadap keutuhan NKRI”, himbaunya.

“Mari kita rakyat Indonesia menyatakan TNI adalah Kita. Kita rakyat Indonesia akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan NKRI”, ajaknya.

Usai dilaksankan upacara kirab merah putih dilanjutkan seremonial pomotongan tumpeng oleh walikota pekalongan H. Achmad Afzan Arslan Djunaid, S.E yang diberikan kepada Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Yudha Airlangga, S.E.

Dalam kesempatan tersebut Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Yudha Airlangga, S.E mengatakan bahwa, kegitan kirab merah putih dalam rangka memperingati HUT ke 77 Tentara Nasional Indonesi yang digelar di Lapangan Mataram Pekalongan ini terasa sangat spesial sekali. Karena dalam kegiatan ini, disamping didampingi dari Polri dan tiga matra TNI baik angkatan darat, laut, dan udara yang ada diwilayah pantura, juga ada dari unsur lapisan masyarakat, FKUB, Pendidikan, Pelajar, Mahasiswa dan ada juga perwakilan ormas dari pekalongan.

“Saya katakan HUT ke 77 TNI yang di gelar di Pekalongan ini sangat spesial, karena kegiatan ini diselenggarakan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Pemda yang menyiapkan semuanya, bukan TNI,” ucap Komandan Korem 071 Wijayakusuma Kolonel Infanteri Yuda Airlangga.

Dan menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk perwujudan TNI Adalah Kita, masyarakat, dan Pemda pekalongan yang menyelenggarakan HUT ke 77 TNI, dan kirab merah putih yang digear saat ini tidak ada di kota lain, karena ini diselenggarakan oleh masyarakat.

“Biasanya yang menyiapkan acaranya di tempat lain yaitu TNI, kalau di Pekalongan hal yang unik, yang menyiapkan semua ini adalah masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini TNI, Polri dan masyarakat semakin solid dalam mengawal dan mendukung pembangunan menjaga keutuhan NKRI.

“Peringatan HUT TNI hari ini juga dimeriahkan oleh adanya kendaraan rantis TNI dan Polri buatan asli Indonesia ada Anoa, Atav , dan Baracuda Polri sebagai sarana mengikat hati antara TNI, Polri dan masyarakat,” tegasnya.

Walikota Pekalongan, H. Achmad Afzan Arslan Djunaid mengucapkan Dirgahayu TNI ke-77 yang berulang tahun pada 5 Oktober lalu. Aaf, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, Peringatan HUT TNI ke-77 ini dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat merupakan bantuk kepedulian bersama untuk bersatu padu merayakan HUT TNI ke-77 di Kota Pekalongan.

“Kami tidak rela apabila institusi TNI, Polri, Pemerintah masih diserang, kalau ada kesalahan individu atau kekurangan, silahkan diproses sesuai hukum, jangan serang institusinya. Kita harus tetap solid dan tetap mendukung TNI, karena TNI lahir dari rakyat,” terangnya.

Pelaksanaan karnaval dalam kirab merah putih diawali dengan pengibaran bendera start oleh Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Yudha Airlangga, S E , Walikota Pekalongan H. Achmad Afzan Arslan Djunaid, S.E ini, dengan menempuh jarak sejauh dua kilometer menyusuri jalan protokol Kota Pekalangan dengan melibatkan 4 unit rantis milik TNI AD dan 1 Unit milik Brimob, disamping itu juga pembawaan bendera merah putih sepanajang 150 meter yang dibawa oleh 90 orang anggota gabungan TNI – Polri dengan start dan finish di Lapangan Mataram Pemkot Pekalongan disaksikan ribuan masyarakat Kota Pekalongan.

Sebelum mengibarkan bendera start, Kolonel Infanteri Yuhda menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat Pekalongan. “Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap warga masyarakat Pekalongan yang telah begitu antusian memberikn dukungan sehingga tergelarnya acara kirab merah putih ini, semoga keberadaan TNI akan selalu di hati rakyat dan rakyat semakin mecintai TNI”, pungkasnya.

Antusias masyarakat dalam penyelenggaraan kirab ini sangat tinggi, hal ini terlihat dari ratusan, bahkan ribuan masyarakat menyaksikan jalannya kirab sepanjang rute yang dilalui. Mereka tidak hanya turut menyaksikan, melainkan sebagian dari mereka juga ikut kirab dengan menaiki kendaraan taktis milik TNI dan Polri yang juga ikut serta dalam acara tersebut, selain itu masyarakat juga menyelami makna dan arti dari apa yang mereka lihat dengan diselenggarakannya kirab merah putih ini, seperti diungkapkan Ibu Nely (32) warga Desa Samborejo Tirto, Kabupaten Pekalongan yang sengaja datang ke Lapangan Mataram Kota Pekalongan bersama anaknya karena merasa kagum dengan adanya kirab merah putih yang diselenggarakan di Kota Pekalongan.

“Saya sengaja datang sama anak saya untuk melihat dan mengikuti peringatan HUT TNI ke- 77 serta melihat kendaraan perang milik TNI yang digunakan dalam kirab merah putih,” katanya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, TNI tambah jaya dan lebih dekat lagi dengan masyarakat.

“Dirgahayu TNI ke-77 semoga TNI semakin jaya dan terus bersama serta lebih dekat dengan masyarakat,” pungkasnya.

Masyarakat pekalongan secara umum berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan rutin sehingga dapt menjadikan pembelajaran kepada generasi muda dalam menunbuhkan rasa bangga dan semakin cinta terhadap TNI dan Bangsanya, serta meningkatkan rasa persatuan dan keastuan guna kokohnya NKRI.