SKI, LOTIM – Ketidakadilan gender dan kekerasan terhadap Perempuan salah satunya disebabkan oleh lemahnya posisi tawar perempuan.
Hal itu diungkapkan Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy di hadapan peserta Diskusi Publik bertema Advokasi Perempuan Guna Menyikapi Problematika Ketidakadilan Gender dan Kekerasan Terhadap Perempuan di Lombok Timur. Lemahnya posisi tawar ini menurut Bupati menjadi faktor penting yang harus digarisbawahi untuk perjuangan Perempuan.
Pada acara yang berlangsung Senin (19/08) di Rupatama 1 Kantor Bupati Lombok Timur tersebut Bupati menyebut sejumlah hal yang memperkuat posisi tawar perempuan. Bupati menyebut fisik sebagai yang pertama. “Perempuan harus cantik,” ujarnya.
Kendati demikian ia mengingatkan kondisi fisik, kecantikan tersebut dapat berubah seiring waktu, karenanya Perempuan juga harus memiliki ilmu pengetahuan, pendidikan yang baik. Hal ini dinilainya meningkatkan posisi tawar jauh lebih baik dan lebih langgeng. Terlebih jika nilai tersebut dibarengi dengan ahlak yang baik dan didukung profesionalisme. Sukiman mengingatkan hal itu selaras dengan prinsip dalam ajaran agama Islam yang sudah seharusnya menjadi pedoman hidup.
Kaitannya dengan diskusi publik ini, Bupati berharap diskusi ini dapat merumuskan solusi terbaik bagi permasalahan Perempun di Lombok Timur. Ia berjanji akan melaksanakan rekomendasi (sebagai hasil dari diskusi tersebut nantinya) yang disampaikan Generasi Anak Negeri Foundation selaku penggagas kegiatan ini.
Sebelumnya, direktur Generasi Anak Negeri Foundation Amylia Karunia AR. menyampaikan bahwa Diskusi Publik ini berangkat dari kegelisahan atas kondisi Perempuan di Lombok Timur yang masih dilingkupi ketidakadilan gender dan kekerasan berbagai motif. Amylia mendasarkan hal itu salah satunya dari fenomena tingginya angka perceraian di Lombok Timur, yang menurutnya sebanding dengan lemahnya posisi perempuan.
Ia menilai Perempuan belum memiliki kesadaran, bahkan untuk peduli terhadap kaumnya sendiri, Karena itu Generasi Anak Negeri Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tersebut, juga bekerjasama dengan Pemerintah, termasuk mengawal kebijakan Pemerintah demi perbaikan kualitas hidup perempuan.(Red Ski).
Komentar