SKI SENTANI | Tim Panahan Jawa Barat memastikan dua tiket ke final Pekan Olahraga Nasiaonal XX (PON) Papua 2021. Jawa Barat bertekad mengawinkan medali emas di cabang olahraga Panahan, nomor individu compound putra dan putri.
Bertanding di venue Panahan Kampung Harapan, Sentani, Jumat (1/10/2021), cabang olahraga Panahan memasuki babak eliminasi untuk nomor individu divisi compound. Kejutan terjadi, diluar dugaan pemanah nasional yang tengah menjalani pelatnas berguguran satu demi satu, hanya menyisahkan Deki Adika Hastian dari Jawa Barat.
Pada babak perempat final, Komang berhasil menggusur Adam Dava Ananda (DKI) dengan skor 145-138, sedangkan Deki menyisihkan Catur Wuri Adi Nugroho (Papua) dengan skor 144-143. Duel maut antara Deki dan Komang berakhir dengan skor 144-144. Pertandingan harus dilanjut dengan 1 bidikan shoot off . Komang berhasil membidik angka 10, giliran Deki mendapat angka 10+, satu tiket final berhasil disegel Deki Adika Hastian (Jawa Barat).
Pada partai final Deki Adika Hastian akan ditantang wakil Riau Yogi Pratama yang sebelumnya mengalahkan Fitriansya (Kalteng) dengan skor 146-140.
Drama menuju partai final terjadi juga pada nomor putri. Duel sesama mojang priyangan Sri Ranti vs Ratih Zil’izati Fadhly tak terhindarkan setelah melewati tahapan eliminasi sebelumnya. Sri Ranti penghuni pelatnas harus mengakui rekannya Ratih Zil’izati Fadhly calon penghuni pelatnas hasil seleknas pada akhir agustus lalu.
Ratih Zil’izati Fadhly mengalahkan Sri Ranti dengan skor 140-139. Satu tiket putri berhasil disabet atlit muda asal Banten Syahara Kherunisa. Syahara mahasiswa semester 1 yang baru berusia 18 tahun, berjaya atas atlit Kalimantan Timur Kayla Adinda Utomo dengan skor 144-136.
Dilansir dari jaringan MIO INDONESIA, kemenangan Deki dan Ratih diprediksi akan menyandingkan medali emas putra-putri di nomor individual compound. Lolosnya atlit Jawa Barat, Banten dan Riau, seolah meruntuhkan dominasi atlit Kalimantan Timur, Jawa Timur dan DI Yogjakarta di nomor individu compound.
“Ini PON pertama dan ajang multi event pertama yang saya ikutin, saya sendiri tidak menyangka atas pencapaian hari ini, kedepan saya akan berjuang untuk mendapatkan emas yang akan saya persembahakan untuk masyarakat Banten”, tegas Syahara.
Menurut coach Vinis yang mendampingi Syahara, PON Papua adalah ajang yang paling menantang dibandingkan PON sebelumnya. Papua jauh lebih ektrim, udaranya panas, angin tidak menentu, karena itu saya mengarahkan Syahara agar tetap tenang, jangan panik, agar bidikannya terkontrol.
Ketua Pengprov Perpani Banten Rita Prameswari melalui sambungan telepon mengapresiasi keberhasilan Syahara. Bunda Rita, begitu dia disapa para atlitnya, berharap di final nanti Syahara bisa mempersembahkan emas sebagai kado ulang tahun provinsi Banten dan kado terindah sebelum akhir masa jabatannya memimpin Perpani Banten.
“Harapan saya atlit panahan yang melaju ke final round tanggal 4 September bisa pulang membawa medali emas sebagai kado terindah di hari ulang tahun Banten yang ke 21, tepat tanggal 4 September, dan sebagai persembahan kado terindah dikahir masa jabatan bundanya sebagai ketua Perpani Bantensaya berpesan agar kontingen Banten tetap menjaga nama baik Banten di Papua”, tegas Rita.
Pada laga final nanti kita akan saksikan pertandingan David vs Goliath, Ratih yang sudah kenyang asam garam di dunia Panahan, akan melawan anak ajaib Syahara dari Banten. PON XX Papua, Banten menargetkan 2 medali emas, harapanya Syahara bisa menyumbangkan satu dari nomor individu compound.(Tim/franz)