SKI | Kerawang – Seratus Lima Puluh (150) Mahasiswa ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial politik (Fisip) Unsika Kerawang, melakukan penanaman masal tanaman keras di bantaran sungai Citarum Karawang.
Isu global adanya perubahan iklim dengan fenomena musim hujan, kebanjiran dan musim kemarau, serta kekeringan, direspon oleh Mahasiswa ilmu komunikasi, fisip unsika untuk menjadikan pengetahuan publik serta menyadarkan masyarakat untuk selalu menjaga keseimbangan ekosistem agar alam tetap bersahabat .
Aksi kepedulian Mahasiswa ilmu komunikasi tersebut ditandai dengan menanam bibit tanaman keras sebanyak 500 batang, mulai dari pohon jati, sisrak dan alpukat.
Seremonial pembukaan acara di hadiri oleh para pemangku kebijakan sungai citarum, citanduy juga hadir dari unsur lingkungan hidup kabupaten Karawang. Dekan fisip unsika, Dr Ilyas ketika diminta tanggapannya atas aksi penanaman bibit tanaman keras di bantaran sungai Citarum, mengaku bangga sebab, kegiatan menanam tanaman bukan merupakan ilmu komunikasi.
“Tetapi mereka (Mahasiswa-red) sangat paham gerakan menanam bibit pohon tanaman keras, harus menjadi gerakan massal dalam menjaga ekosistem dari ancaman keruksakan” Jelas sang Dekan Fisip.
Dipilihnya lokasi daerah bantaran sungai sangat tepat, dengan tujuan agar bantaran sungai tetap kokoh, Tidak erosi, agar lapisan tanah tidak terbawa arus sungai dan menjaga longsoran yg bisa memicu bencana.
DR. Ilyas,SH.MH mengaku kegiatan yang diprakarsai oleh Mahasiswa Fisip Unsika tersebut dengan gerakan menanami lahan tandus mengingatkan dirinya bahwa gerakan normalisasi daerah aliran sungai (DAS) sudah di kampanyekan oleh Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dr. Basuki Hadimulyono, yang saat ini Menjabat sebagai Menteri PUPR.
“Aksi menanami lahan sekitar bantaran sungai Citarum Karawang, ini murni gagasan Mahasiswa” ujar Dekan Fisip bangga.
Dan Civitas Akademi Unsika sangat mendukung dengan antusias, dengan mengikuti kegiatan tersebut di harapkan dari bumi Karawang ini akan menyadarkan umat manusia untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak lingkungan, DR.Ilyas juga berharap kegiatan Mahasiswa Fisip Unsika yg peduli atas kelestarian lingkungan, meminta Atensi dari Mentri PUPR, dan pada akhirnya Mahasiswa Fisip di jadikan sebagai duta atau pelopor gerakan penghijauan lahan kritis oleh kementrian pupr atau kementrian terkait lainnya, seluruh kegiatan dan kepanitian tersebut melibatkan semua Mahasiswa ilmu komunikasi fisip, meski kegiatan menanam bukan bidang ilmu komunikasi, tetapi kepedulian atas kelestarian lingkungan, menjadikan kebanggaan Dr Ilyas sebagai dekan Fisip. (ynzr)