SKI| Lombok Tengah – Pembangunan proyek bendungan Mapasan di Desa Serage Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah mangkrak
Kasim selaku Mandor mengatakan bahwa, pengerjaan pembangunan bendungan tersebut sudah mulai sejak bulan Juli lalu. Sebelumnya pengerjaan masih berjalan jalan
“Dua bulan pertama itu kita kerja, tidak ada masalah,” katanya Ahad (13|11)
Namun, memasuki bulan selanjutnya, pengerjaan tersebut dihentikan akibat dari kontraktor selaku pihak kedua diduga belum memberikan upah kepada para pekerja
“Hampir tiga bulan upah kami belum diberikan,” terangnya
Pihak kontraktor sempat menjanjikan akan membayarkan upah bagi para pekerja, namun hal tersebut hanya sekedar janji manis dan sampai dengan saat ini pihak kontraktor masih belum berani menemui kami
“Kita sudah mencoba komunikasi dengan pihak kedua, tapi nyatanya tidak menghilang,” ujarnya
Lebih lanjut, Kasim menerangkan bahwa sejauh ini pengerjaan Bendungan itu masih diangka 40 Persen
“Gimana kita mau kerja, upahesaja belum diberikan,” tegas Kasim
Pihaknya berharap Kepada kontraktor agar menemui para pekerja untuk membicarakan hal itu dengan cara kekeluargaan. Namun jika masih belum diberikan upah sampai batas waktu yang diberikan maka akan melakukan boikot
“Kami berjanji akan memboikot bendungan ini Jika tidak dibayar,” tegasnya
Diketahui bahwa pengerjaan proyek bendungan Mapasan tersebut beriringan dengab pembangunan bendungan di titik-titik yang lain sebanyak 12 bendungan
Dimana anggaran untuk pembangunan bendungan sebanyak 13 buah tersebut sekitar Rp. 141.133.395.000,00 dengan kontrak yang dimulai pada Bulan Mei lalu.
Sementara itu, kontraktor yang dihubungi Media ini masih belum memberikan keterangan apapun (Riki)