SKI l Lombok Timur-Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Forum Rakyat Bersatu (Formabes) Lombok Timur berujung bentrok dengan aparat kepolisian yang mengamankan jalankan aksi di depan kantor Bupati Lotim,Senin (28|3).
Pasalnya ada massa yang melakukan pelemparan ke arah petugas menggunakan air mineral,setelah massa aksi melakukan pembakaran ban bekas menggunakan bensin. Sehingga mengenai salah seorang petugas kepolisian yang berjaga di depan pintu gerbang kantor Bupati Lotim.
” Jangan melempar,silahkan aksi dengan aman dan damai,” teriak petugas kepolisian.
Kemudian tidak terima atas pelemparan tersebut, lalu petugas yang lain mengejar massa yang melakukan pelemparan, sehingga sempat terjadi saling pukul antara aparat dengan massa aksi.
Namun untung cepat sigap tokoh dari massa aksi dan Kabag Ops Polres Lotim,dengan berusaha untuk melerai dan meminta mundur kedua belah untuk mencegah agar tidak terjadi saling pukul dan keributan.
Sementara itu Kasat Sabhara Polres Lotim terlihat geram dengan langsung menendang ban yang dibakar tersebut ke arah massa aksi. Karena tidak terima dengan anak buahnya yang dilempar.
Namun begitu aksi yang dilakukan massa dari Formabes berjalan lancar,meski terjadi insiden sebentar antara massa aksi dengan aparat kepolisian.
” Pokoknya kami menuntut janji legislatif dan eksekutif Lotim terhadap pembangunan rumah sakit tipe D di Masbagik,”teriak Kades Masbagik Utara Baru,M.Khairul Ihsan dalam orasinya.
Menurutnya kami sudah muak dengan janji-janji manis yang diberikan oleh Bupati Lotim,Sekda Lotim maupun DPRD Lotim.Karena sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan masyarakat.
Tapi dalam realisasi dilapangan justru sampai saat ini belum ada realiasasinya,karena kami hanya minta SK Bupati dikeluarkan untuk pembangunan rumah sakit tipe D sebagaimana tuntutan masyarakat masbagik.
” Bupati,Sekda dan DPRD Lotim jangan suka Pemberian Harapan Palsu (PHP) terus karena bukti yang dibutuhkan masyarakat,”lanjutnya.
Begitu juga halnya Kades Denger,Kaspul Hadi dalam orasinya dengan lantang meminta kepada Sekda dan Bupati Lotim agar jangan terlalu banyak PHP,termasuk DPRD Lotim.
Namun meminta agar segera merealisasikan apa yang menjadi tuntutan kami untuk segera membangunkan rumah sakit tipe D di Masbagik.
” Segera penuhi tuntutan kami pak Bupati,karena kalau tidak massa yang lebih besar akan kami bawa,” tegasnya.
Begitu juga koordinator aksi,Bayu dalam orasinya mendesak Bupati segera menandatangi SK untuk pembangunan rumah sakit tipe D di Masbagik.Karena kalau tidak jangan salahkan kami nantinya.
” Kalau tidak ada kejelasan hari ini dari Bupati,maka kami akan blokade jalan di Masbagik,” tegasnya.
Sementara massa aksi melakukan aksi diluar kantor Bupati Lotim,namun kemudian berhasil masuk ke halaman kantor Bupati,setelah melakukan negoisasi dengan aparat kepolsian dengan berjanji akan melakukan aksi damai.
Kemudian tidak berapa lama massa aksi diterima Sekda Lotim,HM.Juani Taofik,Kepala Dinas Kesehatan Lotim,H.Pathurrahman dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Lotim,H.Hasni.
Dengan Sekda menegaskan kalau masalah pembangunan rumah sakit tipe D di Masbagik tersebut telah mendapatkan rekomendasi dari DPRD Lotim tanggal 7 Maret 2022 lalu.Untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Bupati Lotim dengan membentuk tim koordinasi persiapan pembentukan rumah sakit tipe D di Masbagik.
” Pak Bupati telah menyetujui pembentukan peralihan status Puskesmas Masbagik Baru menjadi rumah sakit tipe D dengan membentuk tim,” tegasnya.
Juani menambahkan Bupati juga akan bertemu dengan masyarakat Masbagik Besok pagi (Selasa,red) di Kantor Camat Masbagik guna menindaklanjuti persoalan ini.
” Besok pagi Bupati siap menerima perwakilan tokoh masyarakat,” ucap Sekda.
Setelah mendapatkan penjelasan massa aksi lalu membubarkan diri dengan tertib dan aman dan mengancam akan turun aksi dengan massa yang lebih besar lagi kalau Sekda dan Bupati tidak merealisasi janjinya.(Sam).