oleh

Mengenal Komunitas Pelestari Golok Pedang Sepuh Nusantara

 

SKI|Bogor-Distro Sunda Abah Bogor adalah salah satu tempat yang menjual perlengkapan kasundaan seperti baju adat sunda (pangsi), pin kujang, iket, totopong, pusaka dan lain-lain yang berlokasi di jalan Letkol Atang Sanjaya Kp. Lumbung Semplak Barat Kabupaten Bogor.

Ari Rismawan atau yang akrab dipanggil Kang Ari Jinjin merupakan pemilik Distro Sunda Abah Bogor yang merupakan salah satu pembina komunitas Golok Pedang Sepuh (GPS) saat ditemui awak media disela-sela kesibukannya menyempatkan diri untuk mengenalkan komunitas GPS, Senin (03/01/2022).

“Komunitas Golok Pedang Sepuh (GPS) berdiri di Bogor pada tanggal 21 Januari 2019 yang diketuai Teguh Cahyadi, saya sendiri bersama Ustadz Opik Tombo Ati selaku pembina,” ujar kang Ari Jinjin mengawali pembicaraannya.

“Sampai saat ini koleksi senjata berupa golok pedang sepuh dan senjata lainnya yang terdata dari anggota GPS lebih dari 10.000 bilah pusaka yang tersebar diwilayah Jabotabek, Karawang, Bandung, Ciamis, Cirebon sampai Sumatra dan Kalimantan,” lanjutnya.

Kang Ari Jinjin juga merupakan pemegang sertifikat resmi yang didapatnya saat kegiatan Pencak Silat dan kegiatan the Golok yang diadakan di Megamendung Bogor.

Dengan adanya komunitas pelestari GPS diharapkan masyarakat luas untuk bisa lebih memahami dan ikut menjaga peninggalan para leluhur dan ikut melestarikan bagaimanapun senjata terutama golok dan pedang sepuh merupakan bagian dari perjalanan masyarakat nusantara dan merupakan simbol perlawanan pada masanya.

“Disayangkan kebanyakan masyarakat menilai pusaka hanya dari sisi mistisnya saja yang menjadikan salah satu faktor sebagian masyarakat menghindar dari memiliki pusaka karena dipercaya ada sesuatu didalamnya yang bersifat gaib, padahal kenyataannya tidak seperti itu dan tergantung pada mindset pemikiran setiap individu itu sendiri,” sambung kang Ari.

“Padahal masih banyak hal-hal yang menarik yang bisa dipelajari dari satu buah pusaka yaitu dari garap bilah pamor, perah atau sandangan. Masing-masing daerah mempunyai ciri khas tersendiri, contoh; gobang khas Sunda, mandau khas Kalimantan, pedang sikin khas Aceh dan masih banyak variannya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan jenis,” tegasnya.

“Namun ada yang berbeda dari literatur golok sepuh bila dibandingkan dengan pusaka khas Indonesia yaitu keris yang mana sudah terdaftar di PBB sebagai bagian warisan dunia tak benda. Bagaimanapun ini adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat serta melestarikan warisan budaya leluhur khususnya senjata golok dan pedang sepuh,” pungkasnya. (UT)