SKI | Jakarta – Pegiat anti korupsi dari NGO Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (Jalak), Kampanye Sitanggang menegaskan akan terus memantau hingga Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan Penataan Pedestrian di Kuadran B TA 2024 dari kontraktor pelaksana, PT. Varas Ratubadis Prambanan ke Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran.
Pemantauan, merupakan wujud dan peran serta masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pemantauan, pengawasan penyelenggara Negara Republik Indonesia.
“Demi terwujudnya penyelenggaraan negara yang bersih (clear goverment) dan bebas dari KKN sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999,” tegas Kampanye usai rapat klarifikasi, di Kantor PPK Kemayoran, Selasa (27/8/24).
Rapat klarifikasi digelar oleh Direktur Utama (Dirut) PPK Kemayoran Medi Kristianto, dihadiri beberapa kontraktor rekanan untuk menjawab surat dari NGO Jalak terkait pengerjaan proyek yang diduga tidak sesuai spesifikasi dan adanya pengurangan volume pekerjaan.
“Kita kasih masukan dan saran ke Bapak Medi. Kita tidak ingin beliau kecolongan akibat ulah nakal para rekanan yang bekerja tidak sesuai spesifikasi atau mengurangi volume,” ujar Kampanye.
Apalagi, tambahnya, ia memegang spesifikasi dan rencana anggaran biaya (RAB) Proyek Penataan Pedestrian di Kuadran B Tahun 2024.
Menurutnya, peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk menghindari kebocoran angaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Apalagi, nilai proyek lumayan besar, Rp.19 miliar lebih.
Sementara, Medi menyambut baik masukan dari masyarakat melalui NGO Jalak untuk memperketat pengawasan pelaksanaan proyek Penataan Pedestrian di Kuadran B 2024.
“Semua akan diawasi dengan ketat,” tegas Medi saat klarifikasi di depan para rekanan.
Medi mengingatkan, proyek dikerjakan sesuai spesifikasi dan tidak ada kontraktor yang mengurangi volume karena yang akan dibayar sesuai dengan volume pekerjaan, nanti.
Dirut juga menegaskan bahwa ia akan bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek sesuai spesifikasi. Dan, akan menggantung kontraktor yang berani macam-macam.
“Saya yang akan bertanggung jawab atas proyek. Kalau ada kontraktor yang macam-macam, saya sendiri yang akan gantung,” pungkas Dirut. (Red).