SKI | Jakarta – Walikota Administrasi Jakarta Pusat Arifin menginstrusikan kantor-kantor pemerintah menerapkan urban farming atau pertamanan perkotaan.
“Saya mendorong untuk kantor-kantor pemerintah, ada kantor camat, lurah maupun suku dinas akan kita upayakan untuk menghadirkan urban farming sampai ke tingkat RT dan RW juga perlu mengadopsinya serta di gang-gang kecil bagus menerapkan model urban farming hidroponik ini,” ujar Arifin saat panen sayuran hidroponik di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Salemba, Kamis (9/1/2025).
Menurut Arifin, menanam tanaman hidroponik merupakan hal positif yang harus diketuk tularkan di lingkungan masyarakat. Selain itu, tidak memerlukan lahan yang luas.
“Medianya cukup pipa paralon dan sirkulasi air, mudah, dan hasilnya dapat meningkatkan kadar gizi dalam tubuh, selain itu juga mendukung program pemerintah pusat terkait swasembada pangan,” katanya, didampingi Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Witri Arifin.
Wali juga mengapresiasi atas peluncuran teh yang berasal dari daun kelor dan bunga telong yang berada di Lapas Salemba.
“Daun kelor dan bunga telong mudah kita temui di sekitar kita, terlebih dibuat teh dengan mengandung gizi yang baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kalapas Salemba Beni Hidayat menerangkan, di Lapas Salemba tersedia 30 rak hidroponik dengan sayuran yang ditanam antara lain ada samhong, selada, kale, pakcoy, kangkung, dan lain sebagainya.
“Kami memiliki lahan sebanyak 1.100 m2, nantinya akan kita isi semua dengan urban farming, ada hidroponik, kolam gizi, dan juga ternak unggas,” ungkapnya.
Dijelaskannya, total yang panen hari ini sebanyak 60 kg sayur mayur. Biasanya, hasil panen dikonsumsi warga binaan. Selain itu, keluarga warga binaan yang besuk bisa ambil gratis. (Sahala T P)