SKI| Lombok Tengah – Perusahaan Umum Daerah Tirta Ardhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Raja, Kuta pada Rabu (20|11).
Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa PDAM bukan menjadi lembaga ekseklusif atau tertutup, namun menjadi lembaga yang betul-betul inklusif yang bisa menerima masukan dan saran dari berbagai pihak.
“Kita lakukan kegiatan ini untuk meminta saran dan masukan dari berbagai pihak seperti Dinas lingkungan Hidup, Dinas Perkim, Anggota Dewan dan lainnya,” ungkap Direktur Utama PDAM Loteng Bambang Supratomo.
Selain itu, motivasi dari kegiatan itu adalah pihaknya ingin memaksimalkan pelayanan dengan cara support dari pihak luar, buakn hanya dari internal PDAM sendiri.
Dimana masukan atau support tersebut seperti yang dikatakan oleh anggota DPRD Provinsi NTB Ali Usman seperti harus ada bendungan di wilayah Utara untuk mensupport persediaan air, terlebih di musim kemarau pada beberapa bulan lalu.
“Memang itu menjadi masukan yag sangat bagus, dan kita akan dukung itu nantinya, semoga bisa direalisasikan,” tuturnya.
Kemudian rencana atau target PDAM 2025 yakni dengan membangun SPAM Otak Pemasir di Desa Lantan sehingga kebutuhan air nantinya bisa terpenuhi, walaupun memang anggaran spam tersebut nantinya akan menggunakan anggaran dari PDAM sendiri.
“Untuk spam otak Pemasir itu dari PDAM sendiri, mudahan bisa berjalan lancar tahun 2025 mendatang,” pungkasnya (Riki).