Pelestarian Ukir, Yayasan Peluk Jepara Temui Wakil MPR RI Menghimbau Perlu Sinergitas Dengan Stakeholder

SKI | Jepara – Pelestarian seni ukir harus dilakukan secara sinergis dan kolaboratif antar pemangku kepentingan, mulai pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, lembaga pendidikan, kampus, asosiasi pengusaha, perajin dan lembaga yang bergerak dibidang pelestarian ukir.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi antara Yayasan Pelestari Ukir Jepara (Peluk Jepara) dengan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat di Sekretariat Yayasan Dharma Bakti Lestari, Sabtu (15/3-2025). Pertemuan yang membahas pelestarian ukir di Jepara ini berlangsung dialogis dan produktif.

Hadir juga Wakil Ketua DPRD Jepara H. Pratikno dan Ketua Komisi C DPRD Jepara Nur Hidayat yang sekaligus menjadi pemandu diskusi serta anggota DPRD Jepara Padmono Wisnugroho dan Farah Elfirajun.

Sementara delegasi Yayasan Peluk Jepara dihadiri sejumlah unsur pembina seperti Ali Hidayat, Eko Uddyono, Sugiyanto, Muh Fakhrihun Na’am, Indria Mustika dan Kus Haryadi. Sementara dari unsur pengurus nampak hadir Hadi Priyanto, Sutarya, Sutrisna, Suyoto, Ali Afendi, dan Maslim

Ketua Umum Yayasan Peluk Jepara Hadi Priyanto dalam pertemuan tersebut memaparkan sejumlah persoalan mendasar terkait pelestarian seni ukir Jepara yang nampak pada semakin menurunnya minat generasi muda yang bersedia menekuni bidang ini

”Disamping upah yang relatif rendah bila dibandingkan dengan tukang kayu dan tukang batu, perkembangnya industri manufaktur yang memberikan upah yang lebih layak juga membuat anak muda enggan masuk ke kerajinan ukir,” tambahnya. Juga banyak perajin pemula dan madya yang kemudian pindah pekerjaan, ujar Hadi

Sementara pelestarian melalui pendidikan terbatasi oleh struktur kurikulum, sarana dan prasarana serta keterbatasan guru yang memiliki kompetensi ukir. “Kami bersyukur bahwa pelestarian seni ukir menjadi salah satu prioritas Bupati dan Wakil Jepara Witiarso Utomo dan M. Ibnu Hajar. Juga Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat yang telah menyampaikan dukungannya secara terbuka terhadap pelestarian seni ukir,” papar Hadi

Dalam pertemuan tersebut semua delegasi Yayasan Peluk Jepara yang hadir juga menyampaikan usulan dan pemikirannya. Diantaranya insentif bagi tukang ukir, bantuan pendidikan untuk anak tukang ukir, pendirian Lembaga Pelatihan Kerja, museum ukir, pelatihan ukir, kompetisi, hingga bantuan pahat bagi siswa yang bersedia sekolah di kriya kayu SMKN 2 Jepara.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengungkapkan kayakinannya di bawah kepemimpinan Bupati Jepara H. Witiarso Utomo secara bertahap pelestarian seni ukir dapat dilakukan. Tentu dengan dukungan semua fihak. “Ada banyak program yang akan digulirkan untuk mensejahterakan tukang ukir Jepara,” ujar Lestari Moerdijat yang akrab disapa Mbak Rerie seraya menjelaskan hasil pertemuannya dengan Bupati Witiarso Utomo Jepara di Gedung MPR RI.

Dalam pertemuan dengan Yayasan Peluk JeparaMbak Rerie mengungkapkan keinginannya agar perajin ukir dapat terrus meningkatkan kemampuannya hingga dapat menghasilkan karya yang memiliki nilai seni tinggi. Kerena itu ia memberikan apresiasi terhadap sejumlah desainer Unisnu yang telah mampu meraih prestasi tinggi di bidang desain. “Keberadaan mereka harus diperkuat sehingga dapat memberikan warna bagi perkembangan seni ukir Jepara,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan usulan untuk mendirikan museum ukir, Lestari Moerdijat justru mengusulkan museum Sasana Adhi Praceka SMPN 6 Jepara yang telah menjadi cagar budaya dapat dikembangkan. “Sebab sekolah ini terbukti menjadi titik awal pengembangan seni ukir melalui lembaga pendidikan sejak tahun 1929,” ujarnya.

Menurut Lestari Moerdijat, dalam konsep musiologi museum tidak harus dalam bentuk bangunan. “Kita dapat melakukan explorasi terkait dengan potensi kesejarahan sekolah tersebut, menata dan membuka untuk umum. Di luar negeri banyak museum yang melekat dengan institusi pendidikan. Di Inggris misalnya banyak universitas yang menjadi museum, ketika kita datang ke museum, jadi kita datang ke sekolah karena sejarah yang melekat di sekolah tersebut.

Disampingi itu ia juga minta agar Yayasan Peluk Jepara menyusun rencana pendirian Lembaga Pelatihan Kerja yang dapat digunakan sebagai tempat pelatihan seni ukir Jepara di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sekolah. (Hani K).