SKI| Lombok Tengah – Salah satu janji politik Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah pada pemilu Kepala Daerah Tahun 2020 lalu adalah memberikan insentif kepada guru ngaji di Loteng.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Loteng L. Hilim mengatakan mulai tahun ini, guru ngaji diberikan insentif atau honor. Hanya saja karena keterbatasan keuangan daerah, tahun ini guru ngaji hanya menerima honor selama 6 bulan.
“Pemberian insentif dilakukan Bupati dan Wakil Bupy pada Safari Ramadhan di masing masing Kecamatan. Besaran honor guru ngaji sebesar Rp.100.000 perbulan,” ucapnya pada Sabtu malam (16|4)
Sementara itu, Bupati Loteng L.Pathul Bahri mengatakan insentif yang diberikan merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah atas jasa para guru ngaji yang telah tulus ikhlas membimbing dan mengajarkan anak anak Loteng tentang pendidikan agama khususnya membaca Alquran.
“Kalau tidak ada guru ngaji, apa jadinya anak anak kita, sementara orang tua belum tentu memiliki waktu luang untuk mengajar kan anak anak kita, jadi kami sangat berterima kasih kepada bapak ibu guru ngaji” ujarnya.
Tidak hanya Guru Ngaji, Marbot serta kader Posyandu juga harus dipikirkan dan perlu ada insentifnya juga. Terdapat 8000-an Kader Posyandu yang menjadi perhatian pemerintah kedepannya
“Pelan pelan, karena kemampuan daerah kita terbatas” ujar Bupati.
Kemudian untuk motor Kadus, Bupati berharap agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat bukan menjadi milik pribadi Kadus, seperti misalnya digunakan untuk membantu masyarakat yang kesulitan dijangkau oleh mobil.(Riki)