oleh

Pesan Bupati Lotim Dalam Tablig Akbar 

SKI, LOTIM – Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy berpesan agar menjadikan perbedaan itu sebagai rahmatanlilalamin. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Tablig akbar dan istigosah di Mapolres Lotim,Sabtu (23|2).

Hadir dalam kegiatan tersebut,Ketua DPRD Lotim, Raden Rahardian Soejono,Forkopimda Lotim, Kepala Dinas dan Badan Lingkup Pemda Lotim, Camat, Kapolsek, Ketua MUI Lotim, Ibu Ketua dan anggota Bayangkari Polres Lotim, Kepala Desa, Lurah, Babinkamtibmas, Babinsa, tokoh agama dan tokoh Masyarakat.

Bupati juga menyampaikan  Dalam sambutannya, Bupati Lotim H.M.Sukiman Azmy menyampaikan tahun ini merupakan tahun Politik. Setidaknya 3 tahun bertutut-turut, bagi Pemda Lotim, menyekenggarakan Pesta Demokrasi. Pesta demokrasi pertama, tahun 2017 melaksanakan Pilkades serentak, yang dikuti lebih dari 150 Desa se-Lotim. 

Namun demikian, 2 tahun telah berlalu masih dirasakan dampaknya, diakibatkan oleh perbedaan pilihan. Pada tahun 2018 lalu, juga melaksanakan Pilkada serentak, dan dampaknya pun sampai sekarang ini masih dirasakan. 

Selanjutnya tahun 2019 ini, kita akan melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang begitu rumitnya. Bagaimana tidak, masyarakat akan menerima 5 lembar surat suara. Masyarakat pasti banyak yang tidak tahu, apalagi masyarakat Lotim masih banyak yang tidak bisa membaca. 

” Pihaknya berharap kepada seluruh aparat untuk mensosialisasikan, agar surat suara itu lebih banyak yang sah, dibanding dengan yang tidak sah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mantan Dandim 1615 Lotim menambahkan  masyarakat harus menjadikan perbedaan itu sebagai bentuk persaudaran kita, karena kita semua bersaudara. 

Ada empat hal harus ditegakkan dalam menjaga ukhuwah, yakni persaudaraan karena hubungan darah/nasab, persaudaraan karena pernikahan, persaudaraan karena kebangsaan/wathoniah dan persaudaraan dalam agama. mudah-mudahan ukuwah ini, tidak terpengaruh terhadap berbagai pilihan kita. 

Selain itu,dirinya  berpesan masyarakat  agar masyarakat mewaspadai media massa, media sosial dimana banyak beredar berita hoax. Ada orang/ kelompok yang menjadi produsen berita hoax, pemesan, penyebar dan ada konsumen berita hoax. Hendaknya kita selalu menyebarkan berita kebaikan dan bukan berita hoax .

” Mari Berdamai”, laksanakan ini dengan penuh tanggung jawab kepada bangsa dan negara, apa yang kita laksanakan ini menjadi suatu hal yang positif, ” ujar Sukiman.

Penulis : Rizal

Editor    : Red SKI

Komentar