Pj Bupati Gelar Syukuran Dan Doa Bersama di Stadion GBK Setelah Selesai di Renovasi

SKI | JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama pimpinan perangkat daerah menggelar doa bersama dan tasyakuran atas selesainya pengerjaan renovasi Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK), Jumat, (3/1/2025). Doa bersama ini dipimpin oleh perwakilan dari MUI Kabupaten Jepara.

Usai doa dan makan bersama, orang nomor satu di Jepara itu juga secara simbolis menendang bola di lapangan senagai tanda sudah boleh dipergunakannya stadion kebanggana warga Jepara ini. Edy Supriyanta berharap doa bersama ini bisa membawa keberkahan dan kemajuan olahraga khususnya sepakbola di Jepara.

“Kemarin kami sudah menerima Berita Acara Serah Terima Operasional dari Kementerian PUPR kepada Pemkab Jepara. Tentunya kami bersyukur, pada tanggal 5 Januari nanti Persijap diizinkan main di GBK,” kata Edy.

Rencananya Gelora Bumi Kartini secara perdana akan digunakan pada 5 Januari 2025 pukul 19.00 WIB dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 antara Persijap Jepara melawan Adhyaksa FC. Pj Bupati mendoakan Persijap dapat meraih kemenangan guna memastikan tiket 8 besar Pegadaian Liga 2.

“Saya berharap agar para pecinta bola di Jepara dapat menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan stadion. Sebab apabila terjadi perusakan, konsekuensi yang harus diterima cukup berat. Seperti hukuman disiplin dari PSSI, maupun penilian dari Kementerian PUPR kepada Pemkab Jepara yang dianggap buruk sehingga dapat berakibat pada pembangunan lainnya,” ungkap Edy.

Dalam kesempatan ini, Edy mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memasukkan Gelora Bumi Kartini di daftar stadion di Indonesia yang direnovasi. Stadion kebanggaan masyarakat Jepara tersebut kini telah memiliki sejumlah fasilitas berstandar FIFA, diantaranya penggunaan rumput Zoystra Japonica, penggunaan tempat duduk single seat, renovasi ruang ganti pemain, penambahan lighting, dan fasilitas penunjang lainnya.

Khusus penggunaan kursi single seat bagi penonton, menurut Edy dapat menambah kenyamanan penonton. Namun hal tersebut mengakibatkan kapasitas penonton menurun, dari yang semula dapat menampung 14ribu penonton menjadi sekitar 9 ribu penonton.

“Untuk itu kami harap bagi para suporter untuk tertib dan kondusif. Perlu diingat merenovasi ini sangat sulit, kita perlu waktu 15 tahun untuk akhirnya direnovasi seperti ini. Untuk itu mari kita saling mengingatkan untuk menjaga fasilitas ini,” tegasnya. (Hani K).