SKI| Lombok Tengah – Puluhan pegawai sekertariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) geruduk kantor Cabang Bank NTB Syariah pagi tadi (Selasa, 26|11), diduga lantaran uang operasional pembuatan TPS belum dicairkan.
Ketua KPU Lombok Tengah Hendri Harliawan membenarkan terkait hal itu, ia menyebut pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bank NTB sejak tujuh hari lalu. Namun Bank NTB Syariah diduga belum siap uang dengan uang cash yang diminta.
“Mungkin belum siap, karena kami minta 15,4 M, sementara Bank NTB hanya mampu memberikan 8 M saja,” ungkap Hendri saat dikonfirmasi via WhatsApp siang tadi.
Namun Hendri menegaskan, terkait dengan uang Operasional tersebut pasti sudah ada, sehingga pihaknya meminta agar KPPS se- Lombok Tengah menanggulangi dulu.
“Uang itu kam sudah pasti, nanti tinggal menunjukkan nota saja,” ujarnya.
Lanjut Hendri, pihak Bank NTB Syariah menjamin uang tersebut bisa di cairkan semuanya pada hari ini, bahkan pelayanan tetap dilakukan sampai malam.
“Insyaallah hari ini selesai dan sudah diterima oleh masing-masing PPS,” katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank NTB Syariah Praya Lalu Indra Jaya menepis soal tuduhan yang menyebutkan Bank NTB belum siap. Ia menjawab terkait dengan uang operasional yang diminta tersebut tetap ada namun untuk jumlah tersebut akan di ambilkan di Bank Indonesia.
“Kita tetap siap, hanya saja kita perlu memesan dari Bank Indonesia dulu pada Senin kemarin dan dicairkan Selasa ini,” ungkapnya.
Diketahui bahwa uang operasional tersebut saat ini sudah disalurkan semua ke PPS untuk operasional KPPS se Lombok Tengah. (Riki).