SKI | Kerawang – Berbincang pagi dengan Dekan Fisip Unsika Kerawang Dr.Ilyas, SH.MH, di ruang kerjanya cukup menggelitik (24/12/21).
Dihadapan wartawan kami sang Dekan menceritakan bahwa Rektor Unsika Prof Sri Mulyani mengingatkan menjadi pejabat harus siap menderita, siap untuk tersitanya waktu yang ada seolah habis dengan urusan kampus, mulai dari melayani Mahasiswa, memberi mata kuliah, berbagai macam acara serimonial, terkadang obsesi untuk mewujudkan mimpi-mimpi pribadi menjadi tertunda.
“Saya saat ini sedang menghadapi hidup baru mungkin dulu ada istilah sengsara membawa nikmat” jelasnya.
Bagaimana tidak, tingkat kesibukan yg tidak pernah terlintas kini terjadi demikian percakapan pembuka dari mulut dekan fisip unsika Kerawang ini.
“Mimpi untuk menjadi Dosen adalah kecintaan saya akan dunia pendidikan, namun perjuangan ini tidak mudah, dimulai ketika sejak menjalani profesi sebagai reporter RRI diwilayah liputannya khusus soal pendidikan” katanya.
“Hal yang saya ingat dan menjadi pengalaman, dulu semasa jadi Reporter, biasa ngejar Dekan, ngejar Profesor untuk wawancara, eh … sekarang sebaliknya sy yg jadi narsum nya, dan di wawancarai oleh Wartawan” ujarnya dengan tertawa lepas.
Setelah cita2 menjadi Pengajar, Dosen tercapai, mendapat jabatan Dekan program kerja apa yg akan di lakukan?
“Saya hanya ingin apa yang saya miliki hari ini bisa memberi manfaat lebih kepada masyarakat, dan saya telah mempelajari secara mendalam tentang statuta Unsika Kerawang” ujarnya.
Mengingat Pengalaman menekuni Aturan Negara, terjadi sewaktu memulai bertugas di BNN, belajar dan belajar tentang undang undang narkotika .psikotropika dan aturan terkait lainnya alhamdulilah di BNN 8 tahun dan masuk ke jabatan struktural, dan mimpi menjadi Dosen tercapai ketika di tugaskan pada Unsika Kerawang sebuah Perguruan Tinggi Negeri hingga saat ini.
Ada dua kriteria dosen tetap dan dosen Tidak tetap. “Menjadi Dosen Tetap Pada Unsika Kerawang, telah menghapus lelah ini’ tuturnya.
Dosen tetap .dalam Statuta Unsika sebagai PTN bisa melayani jenjang pendidikan s.1 .s.2 dan s.3 atas amanat statuta itulah saya sedang memproses program S2 Magister Administrasi Publik (MAP), dan program tersebut di linierkan dengan program merdeka belajar, tidak lagi liniearitas tapi multi disiplin ilmu.
‘Jadi program MAP, saya meyakini akan menjadi pilihan, sebab MAP memberi ruang dari berbagai disiplin ilmu S1 untuk ikut S2 MAP.
“Ini menjadi mimpi Besar saya, saya ingin 2022 bisa dibuka pendaftaran Mahasiswa baru angkatan Perdana, optimis itu semangat perjuangan, sebagai dekan saya optimis, dengan segala pendukung yg ada diunsika, hanya sy juga harus kalkulasi dengan segala pendukung nya, mungkin setelah MAP operasional baru merintis membuka S3 nya” ujarnya.
Namun disela kesibukannya, jika dimintai bantuan sebagai Ahli Pidana Narkoba? spontan beliau menjawab,
“Jika urusan yg satu itu pasti tidak ada kalimat menolak, tentu dalam koridor penegakan Hukumnya, sebab itu panggilan jiwa, dan saya sayapun siap menjadi Oponen dalam melahirkan Ahli Hukum Narkotika, agar Hukum Pidana Narkotika Tegak sesuai aturan negara” tegasnya lagi.
Untuk diketahui juga, bahwa Ahli Pidana Narkotika ini yang tidak sependapat dengan “percuma lapor polisi” dan lantang menolak.
“Sebab kita negara hukum dan negara butuh ketentraman mustahil tanpa adanya polisi, saya berharap, laporan polisi itu harus lengkap agar polisi juga mudah menindak lanjutinya, jangan hanya gemar melaporkan tapi tidak ikut serta membantu polisi bekerja” tegasnya lagi.
Sebaiknya apapun gangguan kambtibmas atau soal dugaan kejahatan segerakan lapor ke polisi terdekat itu lebih baik dari pada kampanye “percuma lapor polisi” kritik dan masukan untuk kinerja polri menjadi keharusan agar polri tetap di segani dan keberadaannya di butuhkan.
“Kedepan pada tahun 2022, saya optimis akan ada perubahan yg lebih baik, aktivitas masyarakat bisa optimal dan pandemi Corona pun semoga segera berakhir” katanya lagi.
“Dan kantor Dekan Fisip Unsika Kerawang sangat terbuka untuk rekan wartawan dan Siap untuk Bermitra demi kemajuan Dunia Pendidikan Khusus nya dan Negara Indonesia Tercinta ini” Pungkasnya. (red).