SKI | Lombok Timur – Proyek mercusuar Ruang Terbuka Publik yang berada di Pancor disorot masyarakat. Pasalnya proyek dengan anggaran milyaran rupiah tersebut dari program kotaku sudah dikerjakan,kemudian tiba-tiba pengerjaan berhenti.
Begitu juga siapa perusahaan yang mengerjakan dan berapa nilai proyek tersebut tidak diketahui oleh warga,termasuk juga plang papan proyek tidak ada terpampang di lokasi proyek tersebut.
” Kami pertanyakan proyek RTP ini,plang proyek tidak ada terus siapa kontraktor dan berapa nilai proyeknya harus jelas,” kata sejumlah warga Pancor.
Lurah Pancor, Lalu Ridho Arindi saat dikonfirmasi membenarkan adanya warga yang mempertanyakan mengenai masalah proyek RTP yang berlokasi di eks pertokoan Pancor tersebut.
” Beberapa warga Pancor yang datang ke kantor Lurah guna mempertanyakan masalah proyek RTP tersebut,” tegasnya.
Menurutnya,para warga mendukung penuh pembangunan RTP tersebut,akan tapi tentunya harus jelas siapa perusahaan yang mengerjakan proyek,nilai anggarannya berapa, waktunya sampai kapan.
Begitu juga harusnya kontraktor yang mengerjakan proyek itu memasangkan plang proyeknya di lokasi besar-besar agar masyarakat mengetahuinya.Sehingga tidak bertanya-tanya seperti ini.
” Wajar masyarakat bertanya karena tidak ada plang proyeknya,” ujarnya seraya mengatakan keterbukaan dan transparansi itu yang diinginkan masyarakat terhadap proyek RTP itu
Oleh karena itu, lanjut Mantan Lurah Rakam ini menambahkan sebagai pemerintah kelurahan tentunya akan menanyakan apa yang menjadi aspirasi warga ke dinas yang memiliki leading sektor terhadap proyek RPT tersebut.
Dengan maksud dan tujuan agar menjadi jelas,sehingga nantinya pihak kelurahan bisa menyampaikan ke masyarakatnya mengenai masalah proyek RTP tersebut.
” Warga melihat proyek RTP itu berhenti dikerjakan karena tidak ada aktivitis,sehingga tentunya ini masyarakat harus mengetahui,” paparnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lotim, H.Marhaban saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya beberapa kali tidak ada yang mengangkat telpon. (Sam)