SKI | Jakarta – Jelang Hari Raya Idul Adha, kita sering melihat banyak yang menjual hewan qurban, umumnya orang (pemilik) yang menjual hewan qurban bersifat perorangan.
Sejak dua tahun ke belakang (dari 2021 hingga sekarang) bisnis ini juga dikelola sebuah perusahaan cukup besar. Perusahaan tersebut bernama PT. Sapi Bali Perkasa (SBP).
Menurut pendiri PT. Sapi Bali Perkasa (SBP) Aulia Akbar menegaskan, SBP merupakan suatu badan usaha, trading, jual beli sapi. Tadinya hanya sapi Bali, namun menjalar ke sapi Jawa, ungkapnya kepada awak media seusai rapat prakerja PT. Sapi Bali Perkasa (SBP), Rabu (30/3/22).
Aulia juga mengungkapkan, awal bisnis yang dikelolahnya bergerak di bidang pemotongan hewan qurban yang berada di Tapos Depok. Kini berkembang hingga penjualan hewan qurban.
Dia mengakui, selama dua tahun berjalan, baru enam bulan ini usahanya resmi berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT), ungkapnya.
“Alhamdulillah, sejak resmi berbentuk PT, usaha kita terus berkembang”.
Aulia mengakui, sistem penjualan hewan qurban yang dikelolahnya bisa jadi merupakan metode baru untuk menjalankan bisnisnya tersebut, dia merekrut orang untuk bermitra dengan sistem bagi hasil.
Orang yang bermitra tersebut diberi kepercayaan untuk mengelolah tempat penjualan hewan qurban. Tempat penjualan hewan qurban tersebut kami beri nama kandang, tandasnya.
Setiap kandang, akan diisi oleh satu orang kepala kandang. Dan untuk tahun ini, sudah ada 31 kandang yang siap untuk menjual hewan qurban, namun masih kita seleksi lagi lokasi kandang-kandang tersebut, tegasnya.
Selain di Jabodetabek, kandang-kandang tersebut juga ada di wilayah Provinsi Jawa Barat, seperti Bandung, Ciamis, dan Cianjur.
Dan syarat untuk bermitra (menjadi kepala kandang) Aulia menjelaskan bahwa syarat utama bisa menjadi kepala kandang yaitu orang tersebut punya niat ingin merubah nasib, ingin memperoleh ekonomi yang lebih. Lalu memiliki sifat amanah, jujur, berintegritas, serta memiliki wawasan tentang sapi, ungkapnya.
Kepala kandang juga harus mencari lokasi yang bagus dan strategis untuk menjual hewan qurban itu. Lokasi bagus biasa yang banyak tempat pemukiman dan dekat Masjid atau Musholla.
Soal permodalan, Aulia membeberkan bahwa semua modal dihandel oleh SBP. Begitu pun dengan sumber daya manusia (SDM) untuk pemeliharaan sapi qurban berasal dari team SBP.
Jadi, kepala kandang hanya mengurusi strategi penjualan agar sapi qurban bisa cepat terjual, ucapnya.
Saya berharap usaha ini bisa terus berkembang, “Ini seperti mimpi punya konsep begini. Kita pingin SBP semakin besar dan berkembang. Yang terpenting, ini bermanfaat untuk orang lain,” harapanya. (red).