SKI l Lombok Timur-Ratusan warga Sembalun,Kabupaten Lombok Timur yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sembalun Menggugat melakukan aksi dan mengepung kantor Bupati Lotim,Rabu (24|11).
Dengan menagih janji manis Bupati Lotim dalam Pilkada yang akan menyelesaikan persoalan ratusan hektar lahan yang dikuasi PT SKE di wilayah Sembalun.Namun kemudian justru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim dinilai berpihak ke pihak perusahaan dengan keluarnya sertifikat HGU.
Aksi yang dilakukan ratusan warga Sembalun tersebut, dengan membawa berbagai famplet dan spanduk yang bertuliskan berbagai kecamatan terhadap pemerintah kabupaten Lotim yang tidak berpihak kepada masyarakat Sembalun.
Sementara aksi dimulai dari depan taman Rinjani Selong,kemudian melakukan long mach ke kantor Bupati sambil berjalan kaki dan menyuarakan aspirasinya.
” Kami minta Bupati Lotim harus berpihak kepada masyarakat Sembalun bukan malah berpihak ke perusahaan,” teriak orator aksi, Sayadi dalam orasinya di depan kantor Bupati Lotim.
Menurutnya, sertifikat yang HGU yang sudah diterbitkan untuk PT SKE harus dicabut,karena dianggap proses penerbitannya tidak jelas dan tidak melibatkan petani Sembalun yang telah menggarap selama 26 tahun.
Kemudian pemerintah diminta untuk memberikan jaminan hak petani Sembalun atas tanah melalui skema reforma agraria yang sejati.
” Petani Sembalun akan tetap bertahan diatas tanah yang digarap dan menolak semua skema perusahaan dan pemerintah yang mengusir petani dari tanahnya,” teriak Sayadi seraya mengatakan ada diindikasi permainan oknum pejabat dibalik kasus lahan antara warga dengan PT SKE ini.
Begitu juga orator lainnya, Rully,petani Sembalun dengan lantang berteriak menagih janji manis politik Bupati dalam Pilkada. Dengan tegas akan memperjuangkan masyarakat Sembalun terhadap persoalan lahan dengan PT SKE.
Namun dalam kenyataan itu hanya tinggal janji saja, setelah berhasil menjadi Bupati maka tentunya lain yang diperjuangkan,bukan masyarakat,akan tapi justru berpihak kepada pihak perusahaan.
” Kami minta Bupati Lotim untuk menepati janji politiknya jangan kami dijanji-janji dengan janji yang tidak kunjung pasti,” kata Ruly dalam orasinya seraya mengatakan janji itu harus ditetapi dan kami tetap akan menuntutnya.
Kemudian orator lainnya, Amrullah mengaku sangat kecewa dengan sikap dari pemerintah. Pasalnya, masyarakat yang turun gunung ingin bertemu tidak diterima oleh perwakilan masyarakat.
Maka dengan sikap yang tidak membela masyarakat, maka kami akan minta untuk keluar dari Lotim, ” Kata salah satu orator aksi.
Menurut para massa aksi, pemerintah Lotim hanya mengobral janji saja, masyarakat Sembalun sudah merasa bosan. Sehingga ia akan meminta kepada pemerintah daerah untuk melepas sembalun ke kabupaten Lombok Utara.
“Kami ingin pindah ke KLU, karena pemerintah Lotim dinilai kurang memperhatikan masyarakat yang ada di Sembalu,” kata orator aksi secara bergantian.
Sementara setelah puas menyampaikan aspirasi perwakilan aksi diterima salah seorang pejabat,akan tapi kurang puas dengan penyampaiannya dan tidak memiliki kewenangan untuk menjawab,sehingga menyebabkan massa aksi kecewa.
Karena Bupati dan Wakil Bupati serta Sekda Lotim tidak berada ditempat, sedangkan massa aksi menyampaikan pernyataan sikap dan akan kembali melakukan aksi sampai tuntutan direspon Bupati Lotim.
Kemudian setelah itu membubarkan diri dengan tertib dengan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.(Sam).