SKI, Sukabumi – “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” sabda Rasulullah saw sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya.
Manusia yang berakal, tentunya akan cukup mengerti tentang amanah yang Allah berikan kepadanya untuk menyantuni anak yatim sebagaimana menyantuni diri sendiri dan keluarganya.
Di tengah kesibukan H Abah Anom dalam mengawasi sekaligus ber”main” dalam produksi “Menjelang Senja Di Bojongkokosan”, selalu ada waktu yang disisihkan untuk menyantuni anak yatim, yang memang telah menjadi salah satu tanggung jawab sosial PT. FANS dalam menjalankan bisnisnya. Sabtu, 20 Juli 2019, bertempat di depan Kedai Kopi Palagan Bojongkokosan, PT. FANS bergabung dengan Komunitas Tiga Daun, Komunitas Pengamen Jalanan, dan komunitas lainnya.
“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa :8).
Keceriaan 25 anak yatim sangat terasa di acara MABAR-Makan Bersama itu. Selain Makan Bareng anak yatim, juga berbagi santunan, live music peduli kemanusiaan, dalam sharing session ada berbagi ilmu sebagai bekal pergaulan dan berakhlak mulia, juga ngopi bareng.
Disaksikan H Abah Anom, beberapa komunitas, Artis-artis PT FANS, anggota pasukan LMPI, dan masyarakat sekitar, meski sederhana, namun berlangsung cukup meriah, membuat bahagia generasi penerus bangsa yang masih harus terus dibimbing, diberi perhatian dan kasih sayang. Bagaimana pun, masa depan bangsa ini berada di tangan mereka.
TIM PRODUKSI FILM “Menjelang Senja Di Bojongkokosan” H Abah Anom (Eksekutif Produser), Najwa Zakiyah (Produser), Agung Ramadhan (sutradara), Dicky Chelebez (Astrada 1), Dg Herman Suleman (Astrada 2), Wilujeng Ayu Kartika (Clepper), Kang Asep DOP (DOP), Kobil (Ass Kam), Bangor (Soundman), Yanti (wardrobe), Mio (make up), Sisgone(Artprop), Najwa Zakiyah dan Caren (Host), Narasumber : Istri Abah Jaja’, Abah Pepen, Mang Ca’ing, Abah Adang, dan Pemain : H. Abah Anom, Drs. H. Zaenal Arifin, Mio, Boncel, dan warga sekitar, Operasional : Aa Asep Muda dan Jawa Anom. Keamanan : pasukan LMPI.
Pelaksanaan Produksi Film berjudul “Menjelang Senja Di Bojongkokosan” yaitu pada tanggal 20, 21, dan 22 Juli 2019, membuat bertanya-tanya beberapa pihak terkait dan masyarakat sekitar, seperti apakah cara pengambilan gambarnya, di mana lokasinya, seperti apa adegannya, siapa saja artis dan kru yang terlibat di dalamnya, dokumenter semacam apakah yang sedang digarap di film itu?
Berikut ini beberapa hasil bidikan kamera foto, mulai dari persiapan hingga proses syuting, meski tidak semua pemain ternama, namun akting mereka dapat terbilang cukup mengejutkan.
SYUTING HARI KE-2 : Minggu, 21 Juli 2019
Syuting pada hari ke-2 dimulai pukul 10.31 WIB. Hingga pukul 04.44 WIB dengan travelling di jalan raya Bojongkokosan, lalu ke museum Palagan Bojongkokosan, dilanjut ke rumah para Narasumber, diakhiri (reka ulang adegan) ritual jamas peralatan perang dan ritual mandi pasukan santri sebelum terjun ke medan pertempuran, yaitu di sungai Cibojong.
Usai sudah proses syuting film “Menjelang Senja Di Bojongkokosan”, tinggal menunggu proses editing. Semoga rencana Launching Perdana film tersebut dapat terlaksana pada pertengahan Agustus. Penayangan film ini akan menjadi momen penting yang sangat ditunggu oleh masyarakat Sukabumi khususnya.(Red SKI)
Komentar