oleh

Soal Penunjukan Gubernur Oleh Presiden, Bamus Betawi Kobarkan Revolusi dan Oposisi

SKI Jakarta – Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi pimpinan Muhammad Rifki alias Eki Pitung, mengancam akan melakukan revolusi jika dewan adat atau majelis Bamus Betawi tidak dilibatkan dalam pembahasan menentukan sosok gubernur Jakarta mendatang
“Sebagai masyarakat inti Jakarta, Betawi akan menjadi oposisi pada pengangkatan Gubernur Jakarta, jika tidak dilibatkan dalam prosesnya”, tandas Eki
Penegasan tokoh Betawi energik ini disampaikan pada wartawan di Jakarta, Kamis (7/12/23), terkait rancangan Undang-undang tentang Propinsi Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ)
“Soal usulan inisiatif DPR dalam Pasal 10 Ayat (2) Gubernur dan Wakil Gubernur diangkat dan diberhentikan Presiden dengan memperhatikan usul atau pendapat DPRD, kami masyarakat Betawi setuju. Asal DPRD melibatkan majelis adat Betawi dalam rekrutmen nya. Harus ada rekomendasi dari Bamus”,
,jelasnya
DPRD, kata Eki harus melibatkan Majelis Keadatan Bamus Betawi dalam Usulkan Nama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Orang Betawi ( Tokoh Betawi ) wajib diusulkan oleh DPRD ke Presiden dengan telah di saring ( Reqrut ) oleh Majelis Keadatan Bamus Betawi

“Jika dua Point itu di Abaikan. Maka Pilihan kita REVOLUSI ADAT bagi kaum Betawi dan akan siap menjadi Oposisi”, ancam Eki
Apalagi kata Eki, Bamus Betawi saat ini sedang mengusulkan dan mengawal revisi UU 29 Tahun 2007 tentang DKI Jakarta, perihal penguatan hak kedaulatan politik pada orang Betawi dan hak pertahanan budaya Betawi di Jakarta.

Dia pun berharap semua pemangku kepentingan dalam hal ini DPR dan pemerintah menghargai masyarakat adat di setiap provinsi di Indonesia.

“Mohon semua pihak pemegang kebijakan menghormati dan menghargai masyarakat adat di setiap provinsi masing-masing di Indonesia. Ada tuan rumah atau penduduk asli kota tersebut,” pungkas Eki caleg Demokrat DPR RI Dapil Jakarta Timur ini (rel)